AIATODAY.ID, LIMA – Insiden kerusuhan pecah di sebuah penjara di kota Lima, Peru. Sembilan narapidana tewas dan sejumlah sipir terluka.
Kerusuhan pecah usai narapidana di penjara tersebut diketahui meninggal akibat terinfeksi coronavirus (covid-19).
Kerusuhan terjadi pada Senin kemarin di penjara Castro Castro. Saat malam tiba, otoritas Peru mengklaim situasi telah terkendali dan merevisi jumlah korban tewas dari tiga menjadi sembilan.
Melansir AFP, Rabu 29 April 2020, Institut Lembaga Pemasyarakatan Nasional Peru mencatat ada 60 sipir penjara, 5 polisi, dan 2 narapidana yang terluka dalam kerusuhan tersebut.
Sejauh ini, total kematian akibat covid-19 di sistem penjara Peru telah bertambah menjadi 15. Sementara jumlah kasus covid-19 di sejumlah penjara Peru telah melonjak menjadi lebih dari 600.
Peristiwa di penjara Castro Castro merupakan kelanjutan dari rangkaian kerusuhan terkait para narapidana yang khawatir tertular covid-19.
Selasa kemarin, narapidana di Lurigancho — penjara terbesar di Peru — menggelar unjuk rasa selama dua jam. Mereka menuntut agar otoritas Peru melindungi mereka dari ancaman pandemi covid-19.
“Jangan biarkan kami mati karena terinfeksi. Kami butuh obat-obatan,” tulis sebuah spanduk yang dibawa beberapa narapidana. Demonstrasi berakhir saat kepala sipir Lurigancho menandatangani sebuah perjanjian dengan narapidana.
Keluarga dari seorang narapidana meminta agar pemerintah memberikan amnesti.
“Mereka hanya divonis penjara, tapi bukan berarti harus mati di sana. Tolong, kami meminta pengampunan untuk mereka,” kata seorang wanita bernama Vilma kepada AFP.
Lurigancho adalah penjara yang didesain untuk menampung 2.500 narapidana. Namun saat ini, lebih dari 10 ribu narapidana diyakini sedang ditahan di Lurigancho. (ATN)
Discussion about this post