ASIATODAY.ID, JAKARTA – Tim Naval Group Prancis bersama Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard menemui Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto di kantornya, Jumat (10/12/2021).
Kunjungan ini dalam rangka membahas upaya peningkatan kerjasama di bidang pertahanan kedua negara, termasuk untuk memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia.
Sebelumnya, pada November lalu, Menlu Prancis H.E. Jean-Yves Le Drian dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia juga telah melakukan pertemuan dengan Menhan Prabowo, yang membahas tindak lanjut kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan.
Dalam rencana kerjasama ini, Indonesia dikabarkan mengincar Kapal Selam Riachuelo yang merupakan modisikasi Scorpene Prancis. Nantinya, jika kapal selam tersebut jadi dibeli oleh Indonesia, Naval Group Prancis akan memodifikasi kapal selam Indonesia sesuai dengan kebutuhan geografisnya.
Pembahasan antara Naval Group Prancis dengan Kemenhan Indonesia juga menyinggung perjanjian transfer teknologi untuk pembuatan kapal selam lainnya di masa depan.
Sebagai referensi, Riachuelo class adalah kapal selam dengan bobot 1.800 ton. Angkatan Laut Brasil diketahui memesan 4 unit kapal selam ini pada 2009.
Kapal selam pertama diluncurkan oleh Naval Group Prancis pada Desember 2018, sementara kapal terakhir dijadwalkan operasional pada 2022.
Kapal selam ini memiliki panjang keseluruhan 75 m, lebar 6,2 m, dan dapat menampung 31 awak, termasuk 6 perwira.
Kapal ini mampu menembakkan torpedo kelas berat F21 dan rudal MBDA Exocet SM39 Block 2 Mod 2 melalui tabung 533 mm, dan mampu menyelam hingga 350 m. Exocet adalah peluru kendali anti-kapal buatan Prancis.
MBDA Exocet SM39 Block 2 sendiri nantinya dapat ditembakkan dari bawah air hingga lawan tak tahu dari mana asalnya serangan. (ATN)
Discussion about this post