ASIATODAY.ID, NEW YORK – Nilai kapitalisasi pasar Tesla menyentuh angka USD1 triliun atau sekitar Rp14.160 triliun pada perdagangan Senin, 25 Oktober 2021.
Naiknya japitalisasi pasar Tesla tersebut seiring kabar Hertz akan memesan 100.000 kendaraan untuk membangun penyewaan kendaraan listrik pada akhir 2022.
Tesla bergabung dengan perusahaan kapitalisasi pasar triliunan dolar AS antara lain Apple, Amazon dan Microsoft. Demikian dikutip dari CNBC International, Selasa (26/10/2021).
Berita pemesanan kendaraan tersebut membawa saham Tesla lebih dari USD 1.045 per saham atau sekitar Rp 14,79 juta pada perdagangan tengah hari, dan catat rekor tertinggi baru setelah saham menembus USD 900. Saham Tesla ditutup naik 12,66 persen ke posisi USD 1.024 per saham atau sekitar Rp 14,49 juta.
Di sisi lain, penjualan Uni Eropa yang kuat dan analis tetap positif semakin mendorong harga saham Tesla.
Adam Jonas dari Morgan Stanley menaikkan target harga saham Tesla menjadi USD 1.200 per saham atau setara Rp 16,99 juta dari USD 900 atau setara Rp 12,74 juta.
Jato Dynamics mengatakan, sedan listrik model 3 Tesla menjadi kendaraan listrik penuh pertama yang mencapai penjualan mobil baru secara keseluruhan di Eropa pada September.
CEO Tesla Elon Musk merayakan milestone ini di Twitter sebelum pasar saham tutup. Ia menulis Wild $T1imes! di akun twittternya @elonmusk.
Sementara itu, kesepakatan dengan Hertz yang akan hasilkan USD 4,2 miliar atau sekitar Rp 59,47 triliun yang dilaporkan untuk Tesla adalah pembelian kendaraan listrik terbesar yang pernah ada, sebelum laporan Bloomberg.
Namun, Tesla belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Bloomberg juga melaporkan mobil-mobil tersebut dijadwalkan untuk pengiriman dalam 14 bulan ke depan dan akan tersedia untuk pelanggan di Amerika Serikat dan sebagian Eropa pada awal November, menurut sumber.
Kesepakatan itu terjadi lebih dari setahun setelah Hertz mengajukan perlindungan kebangkrutan selama puncak pandemi COVID-19 karena permintaan untuk perjalanan dan kendaraan sewa berkurang. Pada 2021, investor dari Knighthead Capital Management dan Certares Management menyatakan akan mengambil alih perusahaan itu. (ATN)
Discussion about this post