ASIATODAY.ID, MATARAM – Untuk pertama kalinya, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan ekspor 50 ton rumput laut kering dan 1 ton tuna segar tujuan China dan Singapura, pada Sabtu (12/11/2022). Total nilai ekspor ini mencapai Rp2,3 miliar.
Ekspor ini berhasil dilakukan berkat dukungan perbaikan layanan quality assurance dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Layanan kami selalu siap, termasuk akhir pekan. Ini kita buktikan melalui pelepasan ekspor perdana rumput laut kering tujuan China dan tuna segar tujuan Singapura di hari Sabtu,” kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Mataram, Obing Hobir As’ari di Mataram, Senin (14/11/2022).
Rumput laut kering tersebut merupakan ekspor perdana PT. Razindo Global Nusantara. Mereka bisa ekspor karena sebelumnya telah mendapatkan pendampingan hingga mendapatkan sertifikat hazard analysis and critical control poin (HACCP). Hal yang sama juga pada produk tuna beku milik CV. Anugrah Sahhied.
“Dua-duanya pelaku usaha yang ekspor perdana, kami dampingi dari sisi quality assurance agar produk mereka tidak mendapat penolakan,” ujar Obing.
Dalam kesempatan ini, Obing menyebut kegiatan tersebut sebagai partisipasi KKP pada Selebrasi UMKM Ekspor dan Pariwisata. Dimana BKIPM Mataram bekerjasama dengan Bank Indonesia melalui Genjot Ekspor NTB khususnya produk perikanan yang dicanangkan oleh Gubernur NTB dan Dinas Terkait di Provinsi NTB.
“Kami komitmen dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, dan sesuai tusi kami, kami akan memudahkan kegiatan ekspor bagi pelaku usaha,” tutup Obing. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post