ASIATODAY.ID, BATAM – Sebuah kawasan wisata terintegrasi kini hadir di Kota Batam, Kepulauan Riau. Kawasan itu bernama Nusa Bay. Selain domestik, kawasan ini menjadi pilihan favorit wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meninjau kawasan wisata di Nuvasa Bay, sebagai kota mandiri terbesar di Batam yang dikembangkan oleh group usaha Sinar Mas Land.
Kehadiran Sandiaga Uno dalam rangka kunjungan kerja ke sejumlah proyek terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata di Batam, Kepulauan Riau.
Nuvasa Bay memiliki ragam fasilitas yang turut berkontribusi pada pariwisata Batam, khususnya dengan destinasi wisata golf di Palm Spring Golf & Country Club dengan 27 hole yang telah memenangkan beragam penghargaan internasional, dan Seaforest Adventure sebagai pusat rekreasi alam dan olah raga air.
Menurut Golf Division Head Sinar Mas Land (SML), Steven Japari, Nuvasa Bay berdiri di atas lahan seluas 228 hektar dan terdiri dari rumah tapak dan apartemen The Nove. Ke depannya, kawasan tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas umum kelas satu termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, hiburan, ritel, dan fasilitas kuliner.
Selain fasilitas lengkap dan desain yang mewah, Nuvasa Bay juga berada di garis pantai terbuka sepanjang 1,2 kilometer yang membuat penghuni dan pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan pemandangan cityscape Singapura.
“Nuvasa Bay menerima banyak sekali wisatawan mancanegara, khususnya dari Singapura, Malaysia, Korea dan Jepang yang berkunjung untuk bermain golf sambil menikmati pemandangan,” kata Steven Japari, dalam siaran pers, Sabtu (23/1/2021).
Banyaknya wisatawan asing yang datang ke Batam dan ke Nuvasa Bay ini, kata dia, karena didukung lokasi Nuvasa Bay yang strategis, dekat dengan Terminal Internasional Ferry Nongsa Pura dan kemudahan akses sehingga hanya perlu 30 menit untuk berkunjung dari Singapura.
Sebelum mengunjungi Nuvasa Bay, Menparekraf juga berkunjung ke Nongsa D-Town. Kawasan tersebut dikembangkan oleh Sinar Mas Land dan Citramas Group dan akan diresmikan pada Maret 2021 mendatang. Nongsa D-Town ke depannya akan menjadi jembatan ekonomi digital antara Indonesia dan Singapura.
Proyek tersebut berada di atas lahan seluas 62 hektare serta dapat menampung 5.000 pelaku industri dan komunitas digital yang saat ini terus berkembang pesat di wilayah Batam.
Menparekraf optimis Sinar Mas Land dapat membantu pengembangan pariwisata terintegrasi dan ekonomi digital melalui proyek yang dikunjunginya.
“Semoga pembangunan Nuvasa Bay dan Nongsa D-Town dapat berjalan baik guna mendorong peran swasta dalam membantu jalannya program pemerintah di sektor ekonomi dan pariwisata,” ujar Sandiaga.
Steven Japari menjelaskan bahwa, Nuvasa Bay dan Nongsa D-Town menggabungkan kenyamanan, keindahan alam dan lokasi yang mudah diakses dari Singapura sebagai pusat ekonomi digital baru di Indonesia.
“Posisinya yang strategis juga akses yang mudah dan dekat dari Bandara Hang Nadim Batam serta Terminal Internasional Ferry Nongsa Pura membuat Nuvasa Bay dan Nongsa D-Town sangat potensial untuk pengembangan pariwisata dan bisnis,” tandas Steven. (ATN)
Discussion about this post