• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Pacu Ekspor, Indonesia Bidik Negara Penyumbang Defisit dan Optimalkan Perjanjian Dagang

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 29, 2021
in Business
2 min read
0
Indonesia-Singapura Bangun Kolaborasi Data Ekspor Impor

Pelabuhan Tanjung Priok, salah satu hub ekspor dan impor Indonesia. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berpacu mencari terobosan untuk memaksimalkan ekspor dan perdagangan Indonesia di pasar global. Selain membidik pasar ekspor negara-negara penyumbang difisit, Indonesia juga akan memaksimalkan perjanjanian dagang dengan memaksimalkan hub Asia Tenmggara.

Kemendag menargetkan untuk ekspor nonmigas pada 2021 harus mampu tumbuh 6,3 persen senilai USD164,76 miliar dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2020 yang mencapai USD154,99 miliar.

“Negara-negara penyumbang defisit terbesar seperti China dan Australia akan menjadi tujuan ekspor tahun ini,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dalam konferensi pers, Jumat (29/1/2021).

RelatedPosts

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD1,96 Miliar di Januari 2021

Lion Air Group Umumkan Syarat Terbaru Penumpang Rute Internasional

Gelombang Investor Global Merapat ke Subang Smartpolitan

Jokowi: Transformasi Digital Harus Win-win Solution

Huawei Buka Digix Lab di Singapura, Percepat Transformasi Digital di Asia Pasifik

Menurut Lutfi, keberhasilan dalam mencapai target ekspor nonmigas ini akan sangat bergantung pada keberhasilan vaksinasi di sejumlah mitra utama dan keberhasilan reformasi perekonomian nasional melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

“Selain itu, peluang peningkatan ekspor juga datang dari potensi-potensi ekspor produk baru,” jelasnya.

Berdasarkan pemetaan Kementerian Perdagangan, terdapat sejumlah produk yang potensial untuk digenjot ekspornya seperti otomotif dengan negara tujuan baru seperti China, Brasil dan Myanmar. Kemudian ekspor logam dan produk logam ke Turki, China, Uni Emirat Arab (UEA) dan Filipina. Sementara produk dari karet akan digenjot ekspornya ke China, Australia, dan Vietnam.

Meski ekspor nonmigas mengalami kontraksi 0,57 persen pada 2020, Lutfi mengemukakan ekspor ke dua mitra utama tercatat masih tumbuh. Ekspor ke China naik 15,59 persen dan Amerika Serikat (AS) tumbuh 4,58 persen.

Kemendag menargetkan ekspor ke China pada 2021 bisa tumbuh 10,99 persen dan diproyeksi naik 7,86 persen meski negara tersebut merupakan penyumbang defisit terbesar tahun lalu, yakni sebesar USD9,42 miliar.

Optimalkan Perjanjian Dagang

Strategi lain untuk mendongkrak ekspor Indonesia, melalui optimlaisasi perjanjian dagang.

“Perjanjian perdagangan kawasan penting untuk dilakukan. Di kawasan ASEAN, Indonesia adalah negara terbesar dan strategis. Hal ini dapat menunjukkan ke komunitas internasional bahwa Asia Tenggara adalah kawasan yang diperhitungkan sehingga bisa menjadi hub untuk berinteraksi dengan kawasan-kawasan lain,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (29/1/2021).

Jerry menjelaskan peran penting Indonesia pada penyelesaian perjanjian perdagangan di kawasan seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) juga ikut menunjukkan bahwa posisi Indonesia strategis dan signifikan di mata internasional.

Terkait produk berpotensi ekspor, Jerry melihat ada potensi besar dari produk-produk digital buatan dalam negeri, misalnya di sektor gim daring dan produk-produk simulator untuk keperluan kesehatan maupun militer.

Menurutnya, produk-produk seperti gim daring dan produk simulator tersebut dapat menjadi terobosan ekspor komoditas Indonesia.

“Indonesia punya itu. Kita bisa lakukan business matching dengan vendor-vendor di luar negeri. Terobosan seperti ini yang harus kita kembangkan, bagaimana kita melihat produk-produk digital itu bisa dijadikan produk ekspor andalan,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengatakan menjaga pasar dan ekspor produk utama Indonesia, serta meningkatkan penetrasi ke pasar nontradisional merupakan bagian dari strategi perdagangan luar negeri yang akan ditempuh saat ini.

“Nilai ekspor ke pasar-pasar nontradisional relatif belum signifikan, tetapi pasar nontradisional seperti Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin memiliki potensi yang cukup besar,” kata Kasan.

Kasan menambahkan melalui program peningkatan ekspor, Kemendag terus berupaya meningkatkan ekspor produk-produk yang bernilai tambah. (ATN)

Tags: Asean TradeAsia BusinessAsia TradeEkspor IndonesiaKemendag RI
Previous Post

Indonesia Dorong Borobudur Jadi Rumah Ibadah Umat Buddha se-Dunia

Next Post

Krisis Politik, Wacana Kudeta Menggelinding di Myanmar

Related Posts

Indonesia Buka Negosiasi Perpanjangan Fasilitas GSP ke AS
Business

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD1,96 Miliar di Januari 2021

February 27, 2021
Indonesia Komitmen Jaga Kualitas Tuna yang Diekspor di Pasar Global
Business

Indonesia Komitmen Jaga Kualitas Tuna yang Diekspor di Pasar Global

February 26, 2021
Bitcoin Ancam Stabilitas Ekonomi Asia, Indonesia dan India Gagas Mata Uang Digital
News

Bitcoin Ancam Stabilitas Ekonomi Asia, Indonesia dan India Gagas Mata Uang Digital

February 25, 2021
Emirates Jamin Kenyamanan Pelanggan dengan Singgah Lebih Lama di Dubai
Business

Indonesia Siap Gebrak Pasar Kawasan Teluk dan Timur Tengah

February 23, 2021
Indonesia Tunda Pungutan CPO dan Produk Turunannya
Business

Indonesia dan Malaysia Teken MoU Pembelian Palm Sludge Oil

February 19, 2021
Ratusan Kapal Tanker Bergerak Ke China, Angkut 250 Juta Barel Minyak
Business

Ratusan Kapal Tanker Bergerak Ke China, Angkut 250 Juta Barel Minyak

February 19, 2021
Next Post
Myanmar Klaim Masih Zero Kasus Covid-19

Krisis Politik, Wacana Kudeta Menggelinding di Myanmar

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Wakili Asia di Forum FAO CFI, Berbagi Pengalaman Implementasi EAFM
  • Jakarta International Stadium, Dirancang Jadi Arena Sepakbola dan Exhibition
  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD1,96 Miliar di Januari 2021
  • Israel Kian Bar-bar, Larang Kumandang Azan di Masjid Hebron
  • Indonesia Diterpa 632 Bencana, 3 Juta Orang Jadi Korban
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.