ASIATODAY.ID, PADANG – Sejak pandemi coronavirus (Covid-19) melanda Indonesia, aktivitas ekspor ikan Tuna dan Lobster dari Kota Padang, Sumatera Barat, langsung lumpuh.
“Sejak ada pandemi Covid-19, ekspor ikan asal Padang mandek, akibatnya harga ikan tuna anjlok menjadi hanya Rp27 ribu per kilogram dibandingkan harga ekspor yang menembus Rp54 ribu per kilogram,” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Guswardi dalam keterangan di Padang, Jumat (29/5/2020).
Saat ini, nelayan yang biasanya menangkap tuna untuk kebutuhan ekspor lebih memilih menyediakan pasokan lokal kendati harganya turun.
“Ekspor mulai terhenti awal tahun, negara tujuan biasanya Jepang, China dan Amerika Serikat,” ujarnya.
Selain ikan Tuna, untuk lobster juga terhenti pengirimannya ke luar negeri.
Dikatakan, ada sekitar lima kelompok besar nelayan yang bergerak di bidang ekspor tuna termasuk PT Dempo.
“Biasanya pengiriman dari Bandara Internasional Minangkabau setelah ikan dibekukan ke Jakarta untuk dikirim ke negara tujuan, ujarnya.
Untuk kegiatan budidaya perikanan air tawar di Padang cukup baik kendati permintaan juga turun karena pembeli sepi.
“Ikan tetap ada tapi pembeli berkurang, terutama nila dan lele,” ujarnya.
Guswardi menyebutkan terdapat 1.200 orang yang membudidayakan ikan air tawar dengan kolam air deras dan tanah.
“Produksi cukup untuk memenuhi kebutuhan Padang ditambah dengan hasil tangkapan nelayan dari laut,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, ekspor daging dan ikan olahan mengalami penurunan 0,95 persen pada Januari-Maret 2020 dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Pada Januari-Maret 2019 nilai ekspor daging dan ikan olahan mencapai 0,05 juta dolar Amerika Serikat. (ATN)
Discussion about this post