ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global coronavirus (Covid-19) telah memacu negara-negara di ASEAN mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur ekonomi digital.
Hasil diskusi yang digagas oleh lembaga kajian ekonomi ERIA, Jumat (23/10/2020), menyebutkan digitalisasi memungkinkan pertukaran barang dan jasa di kawasan jadi lebih efektif dan efisien.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi ASEAN Aladdin D. Rillo, selama dan pascapandemi Covid-19, penguatan infrastruktur ekonomi digital jadi prioritas negara-negara Asia Tenggara.
“Kami sangat menekankan pentingnya mempercepat transformasi digital dan pandemi ini sebenarnya menekankan betapa pentingnya memanfaatkan teknologi digital, yang sebenarnya saat ini sudah banyak dipraktikkan, mulai dari belanja online sampai bekerja lewat dunia maya,” ujarnya dikutip dari Antara.
Teknologi digital memungkinkan pelaku usaha di masing-masing negara memperluas bisnisnya, meningkatkan produktivitas, dan menekan biaya produksi.
Oleh karena itu, Aladdin mengungkapkan ASEAN telah menyiapkan peta jalan dan rencana aksi untuk mempercepat pengembangan infrastruktur ekonomi digital di Asia Tenggara. Selain itu, ada pula rencana aksi kemitraan komprehensif ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2021-2025.
Kemitraan ini bertujuan mendorong penerapan rencana aksi integrasi digital di kawasan serta mendukung strategi ASEAN dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Meskipun demikian, upaya ini diakui memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya dalam hal kesenjangan akses digital yang dialami beberapa negara.
Kepala Ekonom Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk wilayah Asia Kensuke Tanaka mengungkapkan kesenjangan ini di antaranya terlihat di komunitas masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah.
“Indonesia jadi salah satu negara di Asia Tenggara yang cukup berhasil mempersempit kesenjangan akses internet,” ujarnya.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Iman Pambagyo juga menilai kesenjangan akses digital menjadi salah satu masalah yang perlu dipecahkan bersama.
“Menurut saya, kita perlu menyatukan berbagai program, inisiatif, dan rencana aksi terkait masalah kesenjangan akses digital ini, baik di tingkat nasional dan regional,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post