ASIATODAY.ID, JAKARTA – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tengah menginisiasi upaya damai Rusia dan Ukraina.
MBS telah berbicara dengan presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menyatakan siap menjadi penengah keduanya untuk menghentikan perang yang telah berlangsung sepekan lebih.
MBS melakukan pembicaraan telepon secara terpisah dengan kedua pemimpin itu.
Kepada Zelensky, MBS juga mengatakan bahwa Arab Saudi akan memperpanjang visa turis Ukraina yang akan habis dalam tiga bulan.
Disebutkan juga bahwa Putin adalah pihak yang menghubungi Putra Mahkota, yang kemudian mengklarifikasi posisi Arab Saudi dalam konflik tersebut.
Sementara itu menurut Kremlin, pembicaraan Putin dan MBS berkaitan dengan masalah energi dan koordinasi dua negara dalam produksi minyak.
“Menimbang adanya sanksi anti-Rusia yang diterapkan oleh sejumlah negara Barat, Vladimir Putin menekankan bahwa upaya politisasi pasokan energi global itu tidak bisa dibenarkan,” bunyi pernyataan Kremlin.
Satu Rumpun
Presiden Vladimir Putin mengklaim bahwa invasi di Ukraina, atau dalam bahasa dia “operasi militer khusus”, berjalan sesuai rencana sejauh ini.
Dalam pidato yang disiarkan televisi Kamis (3/3/2022) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, Putin juga menuduh Ukraina telah menyandera ribuan warga asing dan menggunakan warga sipil sebagai “tameng manusia”, tetapi tidak menunjukkan bukti apa pun.
Putin menegaskan kembali pernyataannya sebelum invasi dilakukan pekan lalu bahwa rakyat Rusia dan Ukraina satu rumpun dan dia akan menghancurkan semua sentimen anti-Rusia yang direkayasa negara-negara Barat.
Pernyataan Putin itu disampaikan dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia dan disiarkan oleh stasiun televisi Rossiya 24.
Putin juga memuji para tentara Rusia yang melakukan “aksi heroik” melawan “kekuatan neo-Nazi” di Ukraina.
Selain itu, keluarga tentara yang gugur di medan perang akan diberi kompensasi, tetapi Putin tidak menyebutkan jumlahnya. Berita yang beredar, kompensasi untuk tentara yang menjadi korban sebesar 30.000 rubel.
Sebelumnya Moskwa mengumumkan sebanyak 498 tentara Rusia telah tewas di Ukraina selama sepekan invasi. Menurut klaim Ukraina, lebih dari 5.300 tentara Rusia telah terbunuh. (BBC)
Discussion about this post