ASIATODAY.ID, DENPASAR – Wabah virus corona mulai berdampak terhadap sektor pariwisata Indonesia.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kasus virus corona yang terjadi di Wuhan, China berdampak pada kunjungan wisatawan China ke Bali. Pasalnya, kunjungan wisatawan China turun drastis sebanyak 3.000 pengunjung. Kondisi ini diharapkan tidak menganggu aktivitas perekonomian Bali di masa mendatang.
“Ada penurunan sebanyak 3.000 lebih pengunjung dan saya harap ini tidak berlangsung lama. Semoga Pemerintah China bisa menuntaskan masalah ini hingga kunjungan wisatawan kembali normal,” kata Wayan Koster, melansir Antara, Rabu (29/01/2020).
Ia mengatakan saat ini Bali sudah dalam posisi siaga baik dengan kesiapan alat pendeteksi di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan karena sejauh ini tidak ada terdeteksi virus corona yang masuk ke Bali.
Menurutnya pariwisata ini sangat sensitif, baik itu sensitif dari segi keamanan, maupun sensitif juga dari isu-isu yang mengkhawatirkan para wisatawan. Salah satunya, muncul soal virus corona yang membuat pariwisata terganggu.
“Jadi bulan ini saja itu penurunannya itu mencapai 3.000 lebih wisatawan yang dari China. Kami tentu terus berupaya mencegah sehingga tidak berpengaruh terhadap kunjungan dari negara-negara lainnya ke Bali,” jelas Koster.
Koster menjelaskan, Bali sangat bergantung pada kondisi pariwisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Koster mengatakan lebih dari 50 persen perekonomian di Bali disumbang oleh Pariwisata. Selain itu, Bali juga menjadi penyumbang pintu masuk terbesar wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
Hampir 39 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia itu masuk dari Bali.
“Hanya pariwisata sumber ekonomi bagi masyarakat karena Bali tidak punya minyak, batu bara, dan emas. Sehingga pertumbuhan pariwisata di Bali ini menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Bali,” tandas Koster.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut dampak penyebaran virus corona dari China bisa meluas ke sektor lain. Bagi Indonesia, penyebaran virus ini bisa mengancam sektor pariwisata karena kunjungan wisatawan asing akan berkurang.
“Sektor pariwisata tentu akan terpengaruh dan ini yang mungkin harus diwaspadai karena kita selalu mengatakan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang kita andalkan,” terangnya di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta.
Meski begitu, virus corona akan berdampak langsung kepada perekonomian China. Apalagi kasus ini terjadi di musim libur Tahun Baru Imlek yang seharusnya bisa menjadi momentum bagi China untuk mendongkrak konsumsi domestiknya.
Menurut Sri, kasus seperti ini biasanya akan mempengaruhi keseluruhan satu kuartal perekonomian China. Hal yang sama pernah terjadi ketika ada wabah virus SARS di negara tersebut pada beberapa tahun lalu.
“Jadi kuartal I tidak akan terlalu bagus dari sisi domestik demand mereka. Dan kemudian pengaruhnya terhadap keseluruhan tahun tergantung dari respons mereka di kuartal selanjutnya,” paparnya.
Sri Mulyani mengingatkan pemerintah akan tetap waspada dengan dampak yang bakal ditimbulkan dari penyebaran virus corona ini. Selain mencegah agar virus tersebut tidak masuk ke Indonesia, pemerintah juga bersiap mengantisipasi dampak lain yang mungkin ditimbulkan.
“Untuk region Asia dalam hal ini saya rasa kita masih melihat dalam bentuk yang sporadis. Jadi ktia akan melihat saja, kewaspadaaan tentu melihat bagaimana pola waktu SARS terjadi, pengaruhnya penetrasi ke Indonesia seperti apa,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post