ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia sukses melakukan transaksi penjualan tiga seri Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi dolar Amerika Serikat (USD Bonds).
Total nominal yang diterbitkan sebesar USD4,3 miliar, terdiri dari USD1,65 miliar untuk tenor 10,5 tahun, USD1,65 miliar untuk tenor 30,5 tahun, dan USD1 miliar untuk tenor 50 tahun.
Penerbitan USD Bonds kali ini akan digunakan untuk memenuhi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara umum, termasuk biaya untuk upaya penanganan dan pemulihan covid-19.
“Pembiayaan APBN melalui mekanisme pasar merupakan upaya Pemerintah untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal secara kredibel, disiplin, dan sustainable di tengah kondisi perekonomian global yang volatile,” demikian keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, dilansir Kamis (16/4/2020).
Di sisi lain, Kementerian Keuangan juga menggambarkan kebijakan fiskal yang responsif untuk mendukung tiga program prioritas pemerintah dalam penanganan covid-19 yaitu penanganan masalah kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, serta dukungan terhadap dunia usaha terutama UMKM.
Pada transaksi kali ini, pemerintah melakukan penerbitan tenor 50 tahun untuk pertama kalinya setelah mempertimbangkan preferensi investor global bonds pada tenor yang sangat panjang, sekaligus untuk menyeimbangkan kurva jatuh tempo Surat Utang Negara dan menciptakan acuan (benchmark) tenor baru bagi Indonesia.
Dengan total penerbitan USD4,3 miliar atau yang terbesar sepanjang penerbitan USD Bonds, transaksi ini memperlihatkan kemampuan pemerintah untuk memanfaatkan window penerbitan dengan baik.
Pada transaksi USD Bonds kali ini, yield yang dicapai untuk tenor 10,5 tahun, 30,5 tahun dan 50 tahun ini masing-masing adalah 3,9 persen, 4,25 persen dan 4,5 persen. Yield ketiga tenor tersebut masing-masing lebih ketat 25 bps, 30 bps dan 40 bps dari level initial price guidance.
Berdasarkan wilayahnya, distribusi investor didominasi asal Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Indonesia. Sedangkan berdasarkan jenisnya, investor terdiri dari asset managers, insurance/pension fund, central banks/sovereign wealth fund, banks, private banks, dan lainnya.
Ketiga seri SUN yang diterbitkan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch dan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Adapun Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs, HSBC dan Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (AT Network)
Discussion about this post