ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Malaysia resmi mengizinkan aktivitas syuting film dan produksi TV pada 10 Juni 2020. Hal ini diungkapkan Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
“Sebelumnya saya telah mengatakan syuting film, TV, dan iklan dapat dilanjutkan setelah Hari Raya. Itu sudah diputuskan, produksi ini dapat dilanjutkan mulai 10 Juni 2020,” jelasnya dilansir dari Variety, Rabu (3/6/2020).
Kendati demikian, perizinan ini bersyarat yaitu harus memenuhi standar operasional prosedur, memprioritaskan social distancing, dan menjauhi keramaian saat bekerja. Tidak lebih dari 20 orang di lokasi syuting.
Antarpemain pun harus berjarak 1 meter. Kru di bidang tata rias dan rambut wajib menjaga kebersihan, serta tak ada makanan berbentuk prasmanan. Meski diperbolehkan syuting, acara live yang menghadirkan penonton belum diperkenankan.
Aktivitas produksi di Malaysia berhenti sejak 18 Maret 2020 saat Covid-19 mewabah. Mereka melakukan protokol lockdown ketat yang dikenal dengan Perintah Kendali Pergerakan Malaysia 2020 (Malaysia Movement Control Order).
Sebelumnya, Malaysia berupaya menjadi negara tujuan untuk produksi skala internasional. Pemerintah Malaysia telah berinvestasi untuk pembangunan Iskandar Studios, lokasi The Weinstein Company memproduksi Marco Polo series untuk Netflix. (ATN)
Discussion about this post