ASIATODAY.ID, JAKARTA – Prancis makin mempertegas posisinya untuk memperkuat stabilitas Indo Pasifik dengan memperkuat kemitraan dengan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN), salah satunya Indonesia.
Dalam kerangka itu, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, Mahendra Siregar telah menerima courtesy call Menteri Kelautan Prancis, Annick Girardin, yang tengah melakukan lawatan ke Indonesia sejak dua hari terakhir.
Menteri Girardin menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia terhadap terpilihnya Prancis sebagai Development Partner ASEAN dan menegaskan iktikad untuk kerjasama dalam kontribusi terhadap pembangunan di Indonesia, termasuk dengan pelibatan komunitas bisnis Prancis di Indonesia dan juga lembaga Agence Française de Développement (AFD).
Menteri Girardin mengungkapkan, Indonesia merupakan negara non-Eropa pertama yang dikunjunginya sejak menjabat pada Juli 2020.
Pertemuan keduanya tersebut membahas langkah konkret merealisasikan potensi peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Prancis, khususnya di bidang kemaritiman dan kelautan, serta kerja sama yang lebih luas dalam kerangka Indo Pasifik.
Wamenlu RI menggarisbawahi bahwa terdapat potensi kerja sama yang besar yang dalam lingkup kemaritiman, terutama pemanfaatan dan pengelolaan natural capital, baik di darat maupun di laut, secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
“Dengan pendekatan nilai kesetaraan, keadilan, dan kemajuan kedua belah pihak, Indonesia menyambut positif berbagai inisiatif peningkatan kerja sama bilateral yang diupayakan pemangku kepentingan kedua negara,” kata Wamenlu Mahendra, dikutip siaran pers Kemlu yang dimonitor, Kamis (10/6/2021).
Sebagai mitra strategis Indonesia, Prancis mengharapkan kedua negara saling dukung dalam menyuarakan solusi terhadap tantangan global pada forum internasional. Prancis dan Indonesia juga perlu mengedepankan kerjasama konstruktif dalam menghadapi tantangan bersama tersebut.
“Dukungan terhadap pembangunan ekonomi Indonesia pada ranah kemaritiman tidak terlepas dari upaya bersama mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 14: Life Below Water,” kata Menteri Girardin.
Sebelumnya Menteri Annick bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menandatangani tiga naskah kerja sama kemaritiman. Tiga kesepakatan kerja sama yang dimaksud meliputi Letter of Intent (LOI)/Peryataan Kehendak tentang Pembentukan Dialog Maritim Bilateral RI-Prancis, Joint Statement/Pernyataan Bersama tentang Pengembangan Program Kerja Sama Kelautan dan Perikanan Indonesia-Prancis serta LOI tentang Pembangunan Pelabuhan Ramah Lingkungan di Indonesia.
Tinjau Pelabuhan Perikanan
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Indonesia, Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin berkesempatan mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta (9/6/2021). Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk melihat aktivitas perikanan tangkap dan meninjau fasilitas pelabuhan perikanan di kawasan Muara Baru Jakarta Utara.
Didampingi Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zaini, Direktur Kepelabuhanan Perikanan Frits P. Lesnussa dan Kepala PPS Nizam Zachman Jakarta Rahmat Irawan, Menteri Annick diajak berkeliling di kawasan pelabuhan perikanan. Selain meninjau dermaga bongkar, juga melihat aktivitas perikanan tangkap dari menara pengawas syahbandar di pelabuhan perikanan.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zaini menyampaikan bahwa PPS Nizam Zachman Jakarta adalah salah satu pelabuhan perikanan dengan keunggulan nilai ekspor terbesar di Indonesia.
“Selain fasilitasnya cukup memadai, PPS Nizam Zachman juga memiliki keunggulan akses ekspor yang mudah. Tak hanya dekat dengan pelabuhan umum Tanjung Priok, juga dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” ungkapnya.
Zaini juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Prancis untuk pengembangan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan (Eco-Fishing Port). Saat ini, proses tersebut dalam tahap pembahasan loan agreement dengan AFD Prancis.
“Proyek kerjasama ini dapat membantu pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap yang ramah lingkungan di kawasan pelabuhan perikanan. Tentu saja juga memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta memajukan sektor kelautan dan perikanan sesuai poin deklarasi kemitraan strategis antara Presiden RI dan Presiden Prancis 2017 lalu,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Annick berharap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah pesisir. Dia mengatakan permasalahan sektor kelautan dan perikanan yang dialami Indonesia tidak jauh berbeda dengan Prancis.
“Saya sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia untuk melihat aktivitas perikanannya. Saya mengapresiasi langkah Indonesia memberantas illegal fishing karena kelestarian ekosistem laut penting untuk kita jaga agar terus berkelanjutan,” tandasnya.
Dalam kunjungan kerjanya di kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta, Menteri Annick juga berkesempatan melihat langsung Kapal Riset Baruna Jaya milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Kapal Pengawas Perikanan Orca 1 Ditjen PSDKP KKP. (AT Network)
Discussion about this post