• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, December 1, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home Business

Permintaan LNG di Asia Meningkat Tajam

by Redaksi Asiatoday
January 7, 2022
in Business
Reading Time: 1 min read
A A
0
Permintaan LNG di Asia Meningkat Tajam

Pengangkutan gas alam (LNG) di Indonesia. Dok PGN

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Permintaan gas alam (LNG) dari negara berkembang di Asia meningkat tajam.

Laporan Bloomberg pada Kamis (6/1/2022), Indian Oil Corp., dan Gujarat State Petroleum Corp., belum lama ini membeli kargo spot gas alam cair (LNG) setelah absen dalam beberapa bulan.

Indonesia sebagai eksportir terbesar, telah meminta produsen gasnya untuk memprioritaskan pelanggan dalam negeri. Sementara itu, Thailand dan Bangladesh juga berupaya mencari pengiriman LNG melalui tender dalam beberapa hari terakhir.

RelatedPosts

Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia

LNG Project in Masela Block Receives Additional Investment Worth US$ 1 Billion

The Best QRIS in Asia Pacific, BI Ready to Expand to India, Japan, China and the UAE

Tingginya permintaan dari Asia Selatan dan Asia Tenggara menambah beban lonjakan permintaan dari Eropa sehingga memicu kenaikan harga mencapai rekor tertinggi pada bulan lalu.

Konsumsi bahan baku listrik dan bahan bakar pemanas mengalami lonjakan menjelang musim dingin di utara.

Namun, pasokan energi terbatas lantaran kurangnya investasi dalam proyek-proyek baru selama beberapa tahun terakhir.

Ketertarikan Asia Selatan dan Asia Tenggara terhadap LNG ini dinilai tidak biasa ketika harga meningkat. Padahal negara-negara ini termasuk yang paling sensitif terhadap harga.

Tampaknya mereka terpaksa menyiapkan suplai yang cukup untuk menghindari pemadaman listrik di sektor rumah tangga dan industri.

Dinamika ini terjadi paling mencolok di Pakistan, di mana kelangkaan gas akan membatasi ekspor tekstil, menurut organisasi perdagangan industri, dan menimbulkan risiko ekonomi dan politik bagi Perdana Menteri Imran Khan.

Salah satu faktor yang menjaga harga agar tidak melonjak lebih tinggi adalah stok yang cukup di China, yang mengambil alih posisi Jepang sebagai importir LNG terbesar di dunia pada 2021.

Ekonomi terbesar di Asia ini telah menghabiskan simpanan tahun lalu untuk mengisi kembali persediaan gas alamnya. (ATN)

Tags: Asia EnergyLNG
Previous Post

Hadang China, Jepang dan Australia Sepakat Bangun Aliansi Pertahanan

Next Post

Indonesia dan Hong Kong Tutup Kunjungan Traveler Asing, Berikut Daftar Negaranya

Next Post
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Masuk Peringkat 34 Terbaik di Dunia

Indonesia dan Hong Kong Tutup Kunjungan Traveler Asing, Berikut Daftar Negaranya

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia and OceanX Collaborate to Increase Marine Potential
  • 13 UN Agencies Fully Support the Indonesian Archipelago Capital (IKN) Project
  • Indonesia Offers Special Economic Zones to Become Singapore’s Investment Base
  • Clean Energy Ambition, What is the Fate of Indonesian Coal?
  • Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist