ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah terobosan dalam bidang infrastruktur di Indonesia dipersembahkan oleh Insinyur Arvilla Delitriana.
Hasil karyanya merancang jembatan lengkung dalam proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek), tidak hanya diakui di dalam negeri, namun mahakarya itu diakui sebagai yang pertama di dunia.
Menurut Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, inovasi jembatan lengkung ini tidak membutuhkan tambahan bentangan sebab lengkungan struktur dikuatkan dengan bentangan rel LRT.
“Ini inovasi yang hebat, terkonstruksi dan ini sangat berkaitan dengan upaya kita untuk membangun ini,” jelas Bambang dalam keterangan persnya tentang Jembatan Lengkung LRT, di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Senin (06/01/2020).
Sementara itu, sang penemu Arvilla Delitriana mengakui, awalnya diragukan oleh sejumlah pihak karena bentangan lengkungan yang dianggap sulit. Namun, wanita yang akrab disapa Dina ini tetap meyakinkan dengan berupaya menghadirkan data-data di lapangan.
“Ada beberapa ujian-ujian yang harus kami jawab, lakukan dan sampaikan agar berul-betul meyakinkan berbagai pihak untuk melakukan hal tersebut.” terangnya.
Saat ini rel lengkung LRT sudah selesai dibangun. Namun perlu sentuhan dan penyempurnan akhir untuk memastikan lengkungan aman dilintasi kereta api.
“Kalau khusus bentangannya sudah dibangun dan selesai, akan tetapi ujian secara penuh baru bisa dilakukan ketika seluruh ruas sudah tersambung,” jelasnya.
Ditargetkan operasional LRT Jabodetabek tahun depan. Dengan begitu, konstruksi bentang lengkung jembatan LRT teruji dan diakui dunia.
“Jadi 2021 itu perkiraan LRT Jabodetabek sudah beroperasi penuh karena kalau operasi penuh artinya marwah sudah tersambung,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post