ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) batal kerja sama dengan Saudi Aramco dalam pengembangan kilang Cilacap.
Pertamina pun memutuskan untuk melanjutkan proyek Kilang Cilacap secara mandiri setelah Saudi Aramco mundur dalam proyek itu. Padahal, negosiasi kerja sama pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap dengan Saudi Aramco sudah berlangsung sejak 2014.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan kerja sama antara Pertamina dan Saudi Aramco dalam proyek tersebut tidak lagi diperpanjang.
“Setelah tidak dilakukan perpanjangan kerja sama dengan Saudi Aramco, Pertamina melanjutkan RDMP Cilacap secara mandiri, tapi secara paralel tetap akan dilakukan pencarian strategic partner lainnya,” terang Fajriyah saat dihubungi Kamis (28/5/2020).
Meski batal dengan Saudi Aramco, Fajriyah mengatakan untuk proyek pembangunan kilang-kilang lainnya masih terus berjalan.
Pembangunan kilang tersebut dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pertamina memberlakukan isolasi mandiri untuk pergantian pekerja, cek kesehatan setiap hari, mewajibkan penggunaan masker, physical distancing, dan pemberian vitamin.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina
Nicke Widyawati masih optimistis kerja sama perusahaan migas Arab Saudi dan Indonesia itu bakal terlaksana.
Nicke mengatakan belum ada investor lain yang bakal digandeng dalam pembangunan Refinery Development Master Plan Cilacap.
“Tidak ada investor lain, kami masih dengan Aramco,” kata Nicke di Kompleks DPR, Selasa (28/2/2020).
Menurut Nicke, pihaknya masih akan menunggu penawaran dari Aramco hingga akhir kuartal I/2020 atau Maret 2020.
Nicke juga mengatakan skema kerja sama terpaksa berubah, mengingat hampir 3 tahun perjanjian pembentukan perusahaan patungan antara Pertamina dan Aramco dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Cilacap tak kunjung menemui kata sepakat dalam hal valuasi aset.
“Opsi kerja sama Pertamina dengan Aramco mirip pengembangan Kilang Balikpapan. Kilang yang baru. Eksisting tetap operasi, tapi sistemnya toll fee,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post