ASIATODAY.ID, JAKARTA – Cargill, perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dan pangan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menginvestasikan USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun kepada PT Sorini Agro Asia Corporindo.
Pabrik yang berlokasi di Pandaan, Jawa Timur ini akan menggunakan dana investasi tersebut untuk membangun pabrik corn wet mill dan menambah starch dryer.
Pembangunan ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pati, pemanis dan bahan pakan ternak yang semakin meningkat. Cargil menargetkan pabrik tersebut siap beroperasi di awal 2022.
Franck Monmont, Managing Director, Cargill Starches, Sweeteners & Texturizers (CSST) Asia mengatakan dengan adanya pabrik corn wet mill maka Cargill akan bisa membeli jagung dan mengubahnya langsung menjadi pati dan pemanis.
“Pengembangan portofolio produk dan kapasitas produksi yang jauh lebih besar membuat Cargill berada pada posisi yang tepat untuk mendukung rencana pertumbuhan para pelanggan kami,” kata Franck melalui keterangan tertulisnya diterima Senin (30/11/2020).
Fasilitas pabrik Cargill di Pandaan mulai beroperasi sejak 1983. Kini pabrik tersebut mampu mengimpor pati (tapioka dan jagung) lalu mengubahnya menjadi pemanis, seperti glukosa, sorbitol dan maltodextrin.
Dengan pengembangan pabrik ini, Cargill akan dapat terus menghasilkan produk pemanis yang telah ada dan menambahkan produk baru seperti pati jagung, corn gluten meal, corn gluten feed, dan corn germ.
Cargill berharap akan lebih siap untuk berkolaborasi dengan para pelanggan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan mulai dari industri permen, produk berbahan susu, makanan siap masa, produk perawatan pribadi, industri produk kertas hingga industri pakan ternak.
“Investasi kami dalam mengembangkan dan memperluas pabrik pemanis di Pandaan dilakukan bersama dengan upaya pemerintah untuk mengidentifikasi kebutuhan akan investasi yang semakin meningkat di sektor pertanian,” kata Sunit Dhoka, Cargill Starches, Sweeteners & Texturizers (CSST) Managing Director for Southeast Asia sekaligus Country Representative for Indonesia.
Berdasarkan data Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) hanya 3 persen dari penanaman modal asing di Indonesia sejak 2019 yang masuk ke sektor pertanian. Padahal sektor pertanian menyumbang 29 persen dari total lapangan kerja di Indonesia.
Sebagai referensi, Cargill saat ini memiliki 20.000 karyawan di 60 lokasi di seluruh Indonesia. Selain total investasi langsung Cargill senilai USD800 juta di Indonesia dalam lima tahun terakhir yang juga meliputi perluasan pabrik Pandaan ini, Cargill telah berkontribusi lebih dari USD5 juta kepada berbagai organisasi nirlaba di Indonesia untuk mendukung kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Cargill menghubungkan para petani dengan pasarnya, konsumen dengan kebutuhan pangan serta manusia bahkan hewan ternak dengan makanan yang mereka butuhkan. Kegiatan usaha Cargill terdiri dari nutrisi hewan, kakao, kopra, rumput laut, ekspor makanan olahan, biji-bijian dan minyak nabati, minyak sawit, serta pati dan pemanis. (ATN)
Discussion about this post