ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ribuan penduduk China berpesta pora saat merayakan festival bir Kota Bir, Qingdao, yang dibuka sejak akhir pekan kemarin.
Pesta itu digelar oleh masyarakat tanpa masker dan dalam kerumunan besar tanpa menjaga jarak sama sekali.
Pesta itu berlangsung di tengah upaya China berusaha menekan penyebaran wabah Covid-19 dengan pembatasan perjalanan dan penguncian wilayah.
Meski jumlah kasus global Covid-19 masih tinggi, namun jumlah kasus lokal di China yang dirasa mengecil setiap harinya dimanfaatkan oleh para pecinta bir untuk keluar rumah dan menikmati festival bir tahunan itu.
Di festival yang dimulai Jumat (31/7) dan berlangsung hingga akhir Agustus itu, pecinta bir bersukacita bersama, menonton pertunjukan dan kembang api, dan mencicipi lebih dari 1.500 jenis bir yang tersedia.
Jalan-jalan di Provinsi Shandong dipenuhi oleh orang-orang yang tak bermasker.
Meja-meja restoran dipenuhi oleh pelanggan, mirip suasana liburan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
Kantor berita negeri China, CCTV melaporkan, festival itu adalah kesempatan bagi orang untuk kembali ke “kehidupan normal dan bersulang”.
“Sudah setengah tahun sejak saya terakhir bepergian. Saya merasa sangat bahagia dan santai sekarang,” kata Wang Hua, seorang turis dari provinsi utara Shanxi, kepada CCTV sebagaimana dikutip dari AFP.
Tetapi suasana festival bir tahun ini tidak sepenuhnya normal.
Pengelola festival membatasi jumlah pengunjung hingga 30 persen, sementara staf harus mengenakan masker dan suhu badan setiap pengunjung serta kode kesehatan diperiksa.
Wadah bir impor juga didisinfeksi sebelum memasuki lokasi festival, karena beberapa kasus penularan virus corona di China terkait dengan makanan impor.
Data dari Worldometers pada Selasa (4/8) menunjukkan bahwa saat ini China memiliki 36 kasus infeksi baru, dengan total kematian 4.634 dan total kesembuhan 79.030.
Qindao yang merupakan kawasan resor tepi laut, adalah rumah dari Tsingtao, salah satu merk bir paling populer di China dan yang paling banyak diekspor di seluruh dunia.
Pabrik Tsingtao didirikan saat Qingdao berada di bawah kekuasaan kolonial Jerman antara tahun 1898 dan 1914.
Melansir TripSavvy, kata ‘bersulang’ atau ‘cheers’ di China adalah ‘ganbei’ (terdengar seperti ‘gon bay’) yang secara harfiah berarti ‘gelas kosong’.
Tentu saja yang diajak bersulang dengan kata tersebut wajib menghabiskan isi minuman dalam gelas.
Jika mendengar kata ‘banbei’, berarti bisa bersulang tanpa harus menghabiskan isi minuman dalam gelas. (ATN)
Discussion about this post