ASIATODAY.ID, NEW YORK – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat populasi global manusia di planet bumi saat ini telah mencapai 8 miliar jiwa.
Kenaikan populasi ini menggarisbawahi kebutuhan untuk mengatasi masalah seperti krisis iklim.
Menurut PBB, populasi global diperkirakan akan mencapai 8 miliar jiwa pada 15 November, dimana India akan menyusul China sebagai negara terpadat di dunia tahun depan.
Pada Senin (11/7/2022), PBB mencatat bahwa dibutuhkan ratusan ribu tahun bagi populasi dunia untuk mencapai 1 miliar dan hanya 200 tahun untuk tumbuh tujuh kali lipat. Pada 2011, jumlahnya mencapai 7 miliar jiwa.
Sementara Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB mengatakan populasi dunia tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950. Efek dari pertumbuhan cepat sebelumnya akan terasa selama bertahun-tahun yang akan datang.
“[Pertumbuhan] dramatis sebagian besar didorong oleh peningkatan jumlah orang yang bertahan hidup hingga usia reproduksi, dan telah disertai dengan perubahan besar dalam tingkat kesuburan, peningkatan urbanisasi dan percepatan migrasi. Tren ini akan memiliki implikasi luas untuk generasi mendatang,” kata PBB, dikutip Aljazeera, Senin (11/7/2022).
Laporan tersebut memperkirakan populasi global akan mencapai 8,5 miliar pada 2030 dan 9,7 miliar pada 2050, memuncak pada sekitar 10,4 miliar orang pada 2080-an sebelum stabil pada level itu hingga 2100.
PBB menyatakan saat populasi yang meningkat merupakan indikasi kemajuan dalam kesehatan dan pembangunan ekonomi, pertumbuhan populasi juga menggarisbawahi perlunya kebijakan yang efektif untuk mengatasi beberapa masalah dunia yang paling mendesak.
“Kemajuan tidak universal, melemparkan ketidaksetaraan menjadi bantuan yang tajam. Kekhawatiran dan tantangan serupa yang diangkat 11 tahun lalu tetap ada atau memburuk: Perubahan iklim, kekerasan, diskriminasi,” katanya.
Lebih dari setengah perkiraan kenaikan populasi dunia dalam beberapa dekade mendatang akan terkonsentrasi hanya di delapan negara, menurut laporan itu.
Negara-negara itu adalah Republik Demokratik Kongo, Mesir, Etiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina dan Tanzania. (ATN)
Discussion about this post