ASIATODAY.ID, TAIPEI – Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan China adalah ancaman global.
Pernyataan Tsai itu menyusul manuver pesawat militer China dalam dua hari terakhir yang terus mendekati Taiwan. Hal ini menunjukkan, Beijing adalah ancaman bagi seluruh wilayah dan menunjukkan kepada Taiwan dengan lebih jelas sifat sebenarnya dari pemerintah China.
“Saya yakin kegiatan ini tidak membantu citra internasional China, dan terlebih lagi telah membuat orang-orang Taiwan semakin waspada, bahkan lebih memahami sifat asli dari rezim Komunis China,” kata Tsai, Minggu (20/9/2020).
“Selain itu, negara-negara lain di kawasan juga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ancaman yang ditimbulkan oleh China,” tambah Tsai.
“Komunis China harus menahan diri, dan tidak memprovokasi.”
Angkatan udara China pada Sabtu (19/9) merilis video yang menunjukkan manuver pesawat pembom H-6 berkemampuan nuklir, yangh terlibat dalam banyak penerbangan China di Taiwan, sedang berlatih.
Satu montase menunjukkan simulasi serangan H-6 terhadap pangkalan udara yang tampak dari tata letak landasan pacu menjadi pangkalan angkatan udara utama Amerika Serikat (AS) di Guam.
Ditanya tentang video itu, dan keputusan China untuk merilisnya saat Krach berada di Taiwan, Tsai mengatakan aktivitas China baru-baru ini di mana ancaman lebih luas dari sekadar ke Taiwan.
“Keberadaan China memang agresif dan pasti akan membawa ancaman.”
Dalam komentar yang dibawa oleh media pemerintah China dari sebuah forum tentang hubungan dengan Taiwan di kota Xiamen, China tenggara, pemimpin nomor empat Partai Komunis yang berkuasa pada Minggu tidak secara langsung menyebutkan latihan baru-baru ini.
Wang Yang, yang mengepalai badan penasehat seremonial untuk parlemen China, menegaskan kembali bahwa kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu, dan bahwa mengandalkan orang asing untuk memompa diri berarti mengambil risiko keluar dari keputusasaan”.
“Ini hanya akan membawa risiko Taiwan yang tidak dapat ditanggungnya. Kami tidak akan mentolerir setiap kerugian terhadap kedaulatan negara, keamanan dan kepentingan pembangunan,” kata Wang dalam komentar yang dibuat melalui video.
Gesekan lebih lanjut tampaknya mungkin terjadi karena Taiwan dan AS terus memperdalam hubungan, dengan Taiwan mencari kesepakatan perdagangan bebas.
Beberapa pesawat China terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Jumat dan Sabtu. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri.
Pada konferensi pers di Beijing Jumat (18/9) tentang upaya penjaga perdamaian PBB di China, China mengumumkan latihan tempur di dekat Selat Taiwan dan mengecam apa yang disebutnya kolusi antara pulau itu dan Amerika Serikat.
Latihan itu berlangsung saat Wakil Menteri AS untuk urusan ekonomi, Keith Krach berada di Taipei, kantor Departemen Luar Negeri paling senior yang datang dalam empat dekade. (ATN)
Discussion about this post