ASIATODAY.ID, MUMBAI – Kerusuhan pecah ditengah pemberlakuan lockdown di India. Warga imigran terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat memprotes kebijakan itu.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan awal pekan ini bahwa India akan memperpanjang lockdown sebagai upaya membendung pandemi coronavirus (Covid-19). Namun keputusan ini membuat banyak imigran frustrasi dan bingung tentang apa artinya ini bagi mereka.
Protes besar meletus Selasa sore ketika ribuan pekerja migran berkumpul, di luar stasiun kereta api Bandra di Mumbai. Para pekerja memprotes perluasan lockdown di India dan dampaknya pada para imigran.
Polisi dipaksa campur tangan dan bentrokan besar antara demonstran imigran terjadi. Dalam rekaman video, kerumunan orang terlihat melarikan diri ketika polisi memukuli para pekerja dengan tongkat untuk membubarkan kelompok besar orang.
Melalui pidatonya PM Modi mengatakan: “Saudara semua, mengingat semua saran, telah diputuskan bahwa penguncian di India akan diperpanjang hingga 3 Mei”.
“Jika Anda melihatnya dari sudut pandang ekonomi, itu mungkin terlihat sangat mahal. Kami telah membayar harga yang besar tetapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan kehidupan warga India,” sebut Modi.
“Saudara semua, mulai 20 April pelonggaran pembatasan di berbagai sektor sedang dilakukan, ingatlah mata pencaharian saudara-saudari kita yang miskin. Dari pengalaman beberapa hari terakhir, jelas bahwa jalan yang kami ambil adalah yang tepat bagi kita dalam situasi saat ini,” tuturnya.
“Negara telah beruntung dari pembatasan jarak sosial dan kuncian,” imbuh Modi, melansir Express, Rabu (15/4/2020).
Karena populasi besar India, diperkirakan 1,3 miliar orang, dan kesulitan mengunci di negara yang padat, kekhawatiran kerusuhan telah terwujud.
Ranu Bhogal dari Oxfam India memperingatkan kerusuhan sipil di India mendatang karena penguncian virus korona.
Dia berkata: “Sekarang, emosi semakin tinggi dan orang-orang stres. Mereka tidak memiliki pekerjaan, uang mereka habis dan makanan langka.
“Kami kemungkinan akan melihat skenario di mana orang akan bertikai. Virus corona telah memberikan tekanan besar pada sistem India. Kami telah melihat kasus di mana petugas kesehatan dikucilkan di masyarakat perumahan,” ucap Bhogal.
“Beberapa dari mereka telah diminta untuk mengosongkan properti mereka karena takut mereka akan membawa virus ke koloni sekitarnya,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post