ASIATODAY, BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat CN235-220 ke Nepal. Pesawat senilai USD 30,5 juta ini akan digunakan sebagai alat angkut multiguna dan dijadwalkan tiba di Kathmandu pada 2 November 2019.
“Penggunaan pesawat produksi Indonesia oleh Angkatan Darat Nepal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dunia atas karya anak bangsa” ujar Elfien Goentoro, Direktur Utama PTDI, pada acara pelepasan resmi di Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
“Nepal adalah negara ke-23 di dunia dan ke-2 di Asia Selatan yang menggunakan CN235 setelah Pakistan,” lanjut Elfien.
Kepercayaan Nepal atas pesawat buatan PTDI semakin kuat setelah tim AD Nepal berkunjung ke Bandung untuk memeriksa langsung CN-235 tersebut pada September lalu.
Nepal juga bermaksud memesan pesawat ke-2 dari PTDI. Selain Nepal, PTDI tengah memproduksi sejumlah pesawat untuk beberapa negara termasuk Senegal dan Thailand.
Pembelian pesawat ini mempergunakan sistem pembiayaan melalui program dari LPEI, yaitu National Interest Account yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka penguatan pembiayaan ekspor.
Penjualan CN-235 ini merupakan bagian dari usaha bersama peningkatan promosi industri strategis nasional untuk bersaing di pasar internasional sesuai arahan Presiden RI.
Kemlu dan perwakilan RI terus mendorong promosi dan mengawal proses negosiasi kontrak sejumlah BUMN unggulan agar diplomasi ekonomi memberikan manfaat langsung bagi negara.
Selain PTDI, sejumlah BUMN lain juga tengah melakukan sejumlah pembahasan proyek dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, di antaranya PT Waskita Karya, PT INKA, PT Pindad, PT LEN, Perum Peruri, PT Pelindo II dan PT GMF Aero Asia.
,’;\;\’\’
Discussion about this post