ASIATODAY.ID, JAKARTA – Asian Development Bank (ADB) mulai mengkhawatirkan terjadinya ledakan kemiskinan di kawasan Asia.
Pasalnya, tahun ini arus pengiriman uang internasional atau remitansi di Asia diperkirakan turun hingga USD54,3 miliar, setara dengan 19,8 persen dari dasar pengiriman uang pada 2018.
Padahal, arus uang ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga miskin di Asia.
Laporan terbaru Asian Development Bank (ADB) bertajuk “Navigating Covid-19 in Asia and the Pacific” yang dikutip Rabu (9/9/2020) menyebutkan, penurunan pengiriman uang secara global tahun ini akan mencapai USD108,6 miliar, setara dengan 18,3 persen dari remitansi dasar secara global.
Di tengah krisis akibat pandemi yang meluas ke seluruh dunia, penurunan pengiriman uang ke Asia berisiko memperlebar angka kemiskinan di kawasan, terutama di negara-negara yang sangat bergantung pada remitansi.
Peningkatan 1 poin persentase dalam pangsa terhadap PDB arus masuk remitansi dari luar negeri, dikaitkan dengan 22,6 persen penurunan rasio kesenjangan kemiskinan dan penurunan 16 persen dalam rasio keparahan kemiskinan.
Dengan problem ini, ADB menyatakan migrasi internasional, mobilitas tenaga kerja lintas batas, dan arus pengiriman uang pekerja adalah penggerak yang penting dari ekonomi global saat ini.
ADB pun memberikan sejumlah rekomendasi kepada otoritas di negara-negara yang bergantung pada remitansi.
Pertama, memperluas layanan kesehatan dan sosial sementara untuk membantu migran yang terlantar dan kembali.
Kedua, memperluas cakupan perlindungan sosial bagi rumah tangga penerima remitansi berpenghasilan rendah yang mungkin kembali ke dalam perangkap kemiskinan.
Ketiga, merancang kerangka kebijakan migrasi nasional yang komprehensif yang mencakup kebijakan imigrasi, kesehatan, dan ketenagakerjaan untuk mendukung pekerja migran dan meningkatkan hak dan kesejahteraan mereka.
Keempat, pemerintah dituntut untuk memastikan kontinuitas layanan pengiriman uang dan lingkungan bisnis yang memungkinkan bagi penyedia layanan, termasuk melalui penggunaan platform digital dan online untuk melayani para migran dan keluarganya dengan lebih baik. (ATN)
Discussion about this post