ASIATODAY.ID, JAKARTA – Setelah lama tak bersuara, salah satu group perbankan terbesar di dunia yang berbasis di Hong Kong, HSBC Holdings Plc. akhirnya merespon gejolak yang terjadi di Hong Kong dua bulan terakhir ini.
HSBC menyerukan agar segera dilahirkan resolusi damai untuk mengatasi perbedaan-perbedaan di Hong Kong.
“Sebagai perusahaan yang berakar di Hong Kong, kami sangat prihatin dengan polemik sosial baru-baru ini dan sangat mengutuk setiap kekerasan dan tindakan yang mengganggu tatanan sosial,” tulis HSBC dalam sebuah iklan di Hong Kong Economic Times yang dikutip, Kamis (22/8/2019).
Menurut HSBC, aturan hukum Hong Kong sangat diperlukan untuk kepentingan kota tersebut.
Sejumlah perusahaan telah secara langsung mengomentari protes di Hong Kong. Tanggapan pemerintah China dalam beberapa kasus, terutama tindak kerasnya terhadap Cathay Pacific Airways Ltd., menunjukkan keinginan negeri ini untuk dipatuhi oleh berbagai pihak.
Standard Chartered Plc. dan Bank of East Asia Ltd. juga memposting iklan surat kabar pada hari Kamis (22/8/2019) untuk mengatasi masalah ini.
“Kami bertekad untuk melindungi ‘satu negara, dua sistem’ dan mendukung pemerintah wilayah administratif khusus Hong Kong (SAR) untuk secara efisien menjaga ketertiban dan keamanan sosial,” tulis Standard Chartered dalam iklan satu halaman penuh di surat kabar China pro-pemerintah, Wen Wei Po.
Gelombang aksi protes yang fokusnya meluas dari menentang undang-undang ekstradisi menjadi penolakan besar-besaran atas kendali China terhadap Hong Kong, telah menyebabkan politisi dan pemimpin lokal menyuarakan keprihatinan tentang prospek pertumbuhan kota ini yang sudah terbebani ketegangan perdagangan global.
Perlambatan besar pada wilayah bekas jajahan Inggris itu bisa berdampak besar pada laba HSBC.
Didirikan di Hong Kong pada tahun 1865, perusahaan ini menghasilkan hampir separuh dari pendapatannya di Asia dan dalam beberapa tahun terakhir telah mengalirkan investasi bernilai puluhan miliar dolar ke China daratan.
“Bank HSBC selalu menghormati karyawan-karyawan kami dengan pandangan pribadi mereka sendiri tentang masalah politik dan sosial,” papar HSBC dalam sebuah surat elektronik sebelum iklan itu diterbitkan.
Landasan strategi HSBC baru-baru ini adalah memanfaatkan pijakannya di Hong Kong untuk memperdalam dorongannya ke China daratan, di mana bank ini merupakan pemberi pinjaman internasional terbesar dengan layanan perbankan korporat dan ritel.
“Perkembangan Hong Kong dan HSBC telah terkait erat di masa lalu, juga di masa depan,” tambah HSBC dalam iklannya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post