ASIATODAY.ID, MOSKOW – Rusia mengerahkan puluhan kapal perang di Laut Hitam. Pengerahan pasukan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO di Eropa Timur.
Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow mengkonfirmasi pada hari Rabu (26/1/2022) bahwa gugus tugas, yang meliputi kapal fregat, kapal rudal, kapal penyapu ranjau dan kapal serbu amfibi, telah meninggalkan pelabuhan Sevastopol dan Novorossiysk di pantai selatan negara itu.
Kapal-kapal itu akan berlatih manuver dan menangkis serangan udara, di antara keterampilan tempur lainnya. Para pejabat telah mengkonfirmasi hal itu seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (27/1/2022).
Sebuah video yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan dua kapal angkatan laut terbaru ikut ambil bagian dalam latihan itu, termasuk kapal fregat Laksamana Essen, yang bergabung dengan armada Angkatan Laut pada 2016, dan kapal korvet Ingushetia, yang memulai pelayaran perdananya pada 2019 lalu.
Latihan tersebut dilakukan bersamaan dengan manuver Armada Utara Rusia di Laut Barents, dengan latar belakang ketegangan yang meningkat antara Rusia dan NATO di perbatasan dengan Ukraina.
Moskow telah mencari jaminan tertulis bahwa Kiev akan dilarang bergabung dengan blok pimpinan Amerika Serikat itu.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan tuntutan itu tidak dapat diterima tetapi menyatakan harapan bahwa kedua belah pihak dapat menemukan cara untuk meredakan situasi saat ini.
NATO sendiri telah menggelar latihan, bernama Neptunus Strike 2022, yang dimulai di Laut Mediterania pada hari Senin. Kapal-kapal dari kelompok tempur kapal induk USS Harry S. Truman ikut serta dalam latihan tersebut.
NATO sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah Laut Baltik, lebih dekat ke perbatasan Rusia, sebagai tanggapan atas klaim bahwa Moskow dapat memerintahkan aksi militer terhadap Kiev.
Para pejabat Rusia secara konsisten membantah tuduhan itu dan menuduh negara-negara Barat mengobarkan krisis. (ATN)
Discussion about this post