ASIATODAY.ID, JAKARTA – Diduga terkait skandal suap pembelian pesawat Airbus, CEO AirAsia Group Tony Fernandes dan Chairman Kamarudin Meranun mundur sementara dari jabatannya.
Pengunduran diri keduanya dipastikan tidak berdampak dengan kinerja AirAsia Indonesia.
Menurut Komisaris Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan, operasional maskapai tidak akan terganggu karena peristiwa itu.
“Kejadian ini tidak akan mengganggu kinerja dan operasional AirAsia Indonesia,” jelas Tony dalam keterangannya Selasa (4/2/2020).
Dalam keterangan resmi perusahaan ke bursa saham Malaysia yang dilansir dari Financial Times, AirAsia menyatakan Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun melepaskan posisi mereka dalam perusahaan selama dua bulan atau lebih.
Keduanya tersandung dugaan suap Airbus USD50 juta untuk memenangkan pesanan pesawat dari perusahaan. Sebuah komite yang terdiri dari anggota non eksekutif dewan AirAsia akan meninjau dugaan tersebut dan akan mengambil tindakan yang diperlukan.
Sedangkan eksekutif senior perusahaan, Tharumalingam Kanagalingam akan mengambil peran sebagai CEO. Dalam pernyataan bersama, Fernandes dan Kamarudin membantah tuduhan tersebut.
“Kami tidak akan merugikan perusahaan yang kami habiskan sepanjang hidup kami untuk membangun status global mereka saat ini,” kata mereka dikutip dari Reuters.
Dugaan suap ini terungkap sebagai bagian dari transaksi USD 4 miliar yang disetujui Airbus dengan Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Jaksa mengatakan perusahaan menyuap pejabat publik dan melakukan pembayaran tidak wajar sebagai bagian dari pola korupsi.
“Perjanjian ini dan isinya diterima tanpa referensi kepada kami, tidak ada penjelasan yang dicari dari kami,” demikian keterangan bersama Fernandes dan Kamarudin.
Tuduhan Otoritas Inggris (Serious Fraud Office/SFO) menyangkut perjanjian sponsor 2012 antara tim balap Formula 1 Caterham yang kini sudah tidak ada lagi. Tim tersebut didirikan oleh Fernandes dan pihak Airbus, EADS.
Pihak SFO mengatakan antara Oktober 2013 dan Januari 2015, EADS membayar USD50 juta untuk mensponsori tim olahraga yang dimiliki dua petinggi AirAsia. Pegawai Airbus kemudian menawarkan tambahan USD 55 juta, meskipun tidak ada pembayaran yang terjadi. Fernandes membeli Caterham bersama Kamarudin pada 2011.
Posisi Tony Diganti
Setelah resmi mundur, kini posisi Tony digantikan oleh Tharumalingam Kanagalingam atau Bo Lingam. Ia bergabung dengan AirAsia pada 2001 sebagai Ground Operations Manager.
Ia bertanggung jawab terhadap implementasi maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) di sektor operasi dan pengadaan.
Dalam keterangan resmi AirAsia, ia juga menduduki sejumlah posisi strategis seperti Purchasing and Supplies Senior Manager, Regional Guest Services Director, serta President and Group Chief Operation Officer yang mengawasi operasi AirAsia di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, India dan Jepang.
Sebelum bergabung dengan AirAsia, Bo bekerja dalam industri penerbitan dan musik seperti di EMI Music Malaysia serta sebagai Operations Manager and Promotions Manager di Warner Music Malaysia. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post