ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Republik Indonesia mengirim 119 tenaga medis yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ke Turkiye melalui Bandara Internasional Halim Perdanakusuma pada Senin (13/2/2023).
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, anggota tim medis darurat tersebut terdiri dari personel TNI, Polri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta relawan Non-Governmental Organization (NGO). Nantinya, 119 personel hanya akan diturunkan di seluruh wilayah terdampak di Turkiye.
Sedangkan untuk Suriah, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak menurunkan tenaga medis asal Indonesia ke wilayah itu karena alasan keamanan.
Namun, Suharyanto memastikan bahwa pihaknya masih akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa bantuan logistik maupun peralatan kesehatan bagi masyarakat Suriah.
Tim gabungan ini akan membantu proses penanganan gempa Turkiye dan Suriah selama satu bulan lamanya. Diperkirakan ratusan tenaga medis itu kembali ke Indonesia pada Maret mendatang.
Di samping bantuan tenaga medis dan logistik kesehatan, Pemerintah Indonesia turut mengirimkan sejumlah bantuan logistik awal seperti matras, sleeping bed, tenda, genset, hingga makanan siap saji.
Pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan lagi bantuan logistik tambahan dalam waktu paling lambat 1 minggu kedepan.
“Kita akan kirimkan logistik masing-masing di pesawat ke Suriah dan Turkiye. Ada beberapa item yang dibutuhkan, diantaranya masyarakat Turkiye butuh juga kain kafan di sana karena korban meninggal terus bertambah,” jelas Suharyanto.
Pemberangkatan 119 tenaga medis ini menjadi kali kedua pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Turkiye. Sebelumnya, Indonesia juga telah memberangkatkan 47 personel yang tergabung dalam Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR).
Tim tersebut diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules C 130 dan Boeing 737 pada Sabru (11/2/2023). Adapun pemberangkatan MUSAR dilakukan bersamaan dengan pengiriman 5 ton bantuan logistik dari Kementerian Pertahanan. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post