ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) berencana melakukan diversifikasi usaha di bidang energi terbarukan. Hal ini seiring dengan pengalihan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan (EBT) di beberapa negara khususnya Indonesia.
CFO TEBE, Yudo Wijayanto mengatakan, pengembangan bisnis energi terbarukan Wood Pellet, pihaknya akan menggandeng kerjasama dengan Inhutani yang memiliki lahan.
Namun saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap kajian dan begitu juga nilai investasinya.
”Kami melihat peluang yang besar pada bisnis Wood Pellet atau Pelet Kayu yang merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan (Bioenergy). Dan kami sedang dalam penjajakan untuk masuk ke bisnis itu,”ujarnya di Jakarta, dikutip Minggu (3/10/2021).
Selain bekerjasama denga Inhutani, perseroan juga tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan beberapa pihak (partner).
“Kami melihat prospek yang cerah terhadap bisnis EBT khususnya Wood Pellet ini. Apalagi permintaan Wood Pellet baik dari dalam dan luar negeri terutama Korea Selatan dan Eropa sangatlah tinggi,” ujarnya.
Kemudian untuk kinerja hingga akhir tahun, perseroan semakin optimis dapat mencatat kinerja yang cemerlang. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya permintaan dan kenaikan harga batu bara.
Hingga akhir tahun 2021, perseroan mampu mencatat loading atau volume pengangkutan (barging) mencapai 5 juta ton batu bara. Angka ini revisi keatas dari target awal hanya 3 juta ton batu bara.
”Kami optimis target ini akan tercapai, mengingat pencapaian di kuartal kedua tahun ini saja sudah sekitar nyaris 3 juta ton,”tegasnya.
Seiring dengan meningkatnya target loading tersebut, Yudo menambahkan, perseroan juga merevisi ke atas target pendapatan usaha, laba kotor, laba operasi serta laba bersih TEBE hingga akhir tahun ini.
”Kami yakin pendapatan usaha Perseroan akan meningkat menjadi sebesar Rp298 miliar, laba kotor sebesar Rp125 miliar, laba operasi Rp89 miliar, dan TEBE juga optimis laba bersih hingga akhir tahun ini akan sekitar Rp80 miliar,” ungkapnya.
Perseroan memberikan apresiasi kepada pemegang saham TEBE melalui pembagian dividen interim sebesar Rp6,42 miliar atau sekitar Rp5 per saham. Dividen tersebut rencananya akan dibayarkan pada 28 Oktober 2021.
“Kinerja keuangan TEBE sangat baik, sudah sewajarnya kami memberikan apresiasi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Ini juga bentuk komitmen perusahaan terhadap pemegang saham yang sudah mempercayai TEBE,” tandasnya.
Hingga Juni 2021, perseroan membukukan pendapatan Rp141 miliar atau lebih besar 58% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan Sedakan laba bersih terbilang Rp40 miliar atau 28,6%. (ATN)
Discussion about this post