• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Tekan Emisi Karbon, Jepang Mulai Kembangkan Konsep Perkotaan Baru

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 15, 2021
in Energi Hijau
2 min read
0
Tekan Emisi Karbon, Jepang Mulai Kembangkan Konsep Perkotaan Baru

Pengembangan 'SolarEV City' di Jepang. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menghadapi pemanasan global dan dampak perubahan iklim telah mendorong negara-negara di dunia untuk mengembangkan konsep perkotaan yang lebih ramah lingkungan, salah satunya di Jepang.

Area perkotaan pun telah menjadi salah satu fokus upaya mitigasi iklim global. Pasalnya, perkotaan berkontribusi atas 60-70 persen emisi karbon dioksida terkait energi.

Di tengah situasi ini, para peneliti menilai penting untuk mengidentifikasi opsi hemat biaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan meningkatkan ketahanan area perkotaan. Gagasan ini juga diharapkan akan dapat menjamin kesejahteraan para penghuni area perkotaan.

RelatedPosts

Indonesia Targetkan Porsi Gas Bumi Capai 22 Persen pada 2025

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

Tsai Ing-wen: Taiwan Pimpin Transformasi Energi di Asia

PLTS Komunal Siap Dibangun di Nusa Tenggara Timur

Para peneliti pun mulai fokus mengembangkan konsep “SolarEV City”. Di dalam konsep ini panel surya fotovoltaik di atap-atap pemukiman dan kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi memasok listrik bebas karbon dioksida yang terjangkau dan dapat dialirkan ke penduduk.

“Kami melakukan analisis tekno ekonomi untuk mengevaluasi konsep tersebut dalam hal pengurangan emisi karbon dioksida, penghematan biaya, kecukupan energi, swasembada, serta konsumsi sendiri untuk sembilan wilayah perkotaan Jepang,” terang salah seorang peneliti di National Institute for Environmental Studies, Tsukuba, Ibaraki, Jepang, Dr. Takuro Kobashi dalam rilis pers via Eurekalert, dikutip Jumat (15/1/2021).

Kota-kota tersebut meliputi Kyoto, Hiroshima, Korimaya, Okayama, Sapporo, Sendai, Niigata, Kawasaki, dan Tokyo.

“Analisis kami menunjukkan bahwa penerapan konsep ini akan dapat memenuhi 53-95 persen kebutuhan listrik di sembilan wilayah perkotaan utama Jepang tersebut pada tahun 2030 dengan penggunaan 70 persen atap-atap pemukiman di perkotaan,” kata Kobashi lebih lanjut.

Emisi karbon dioksida dari penggunaan kendaraan dan pembangkit listrik di wilayah ini dapat dikurangi hingga 54-95 persen dengan potensi penghematan biaya sebesar 26-41 persen.

Efektivitas biaya yang tinggi dan insolasi yang stabil secara musiman di lintang rendah boleh jadi merupakan petunjuk  bahwa konsep tersebut akan lebih efektif untuk mendekarbonisasi lingkungan perkotaan di negara berkembang di lintang rendah.

Peran pemerintah

Di antara beberapa faktor, intervensi pemerintah disebut akan berperan penting dalam mewujudkan sistem tersebut, terutama dalam peraturan perundang-undangan yang meningkatkan penetrasi sistem panel surya fotovoltaik dan kendaraan listrik terintegrasi dan memungkinkan pembentukan sistem tenaga terdesentralisasi.

“Karena proses dari bawah ke atas sangat penting, pembuat kebijakan, komunitas, industri, dan peneliti harus bekerja sama untuk membangun sistem seperti itu untuk mengatasi hambatan sosial dan peraturan,” ujar Kobashi. (ATN)

Tags: Climate ChangeGlobal WarmingGreen CityGreen EnergyJepang
Previous Post

Gempa Sulbar: 3 Meninggal, Ribuan Orang Mengungsi

Next Post

Trump Mengamuk, Black List Xiaomi Sebagai “Perusahaan Militer Komunis China’

Related Posts

Jepang Perpanjang Masa Darurat Covid-19
News

Jepang Akhiri Status Darurat Covid-19, Pejalan Kaki Meningkat

March 2, 2021
Jepang Izinkan Kedatangan Kontingen Olimpiade Mulai Maret
News

Jepang Izinkan Kedatangan Kontingen Olimpiade Mulai Maret

February 27, 2021
Potensi Dampak Finansial dari Risiko Terkait Hutan di Indonesia Capai USD10 Miliar
Sains & Lingkungan

CDP Dorong Perbankan di Asia Tenggara Jadi Pioner Perubahan Iklim dan Hutan

February 25, 2021
Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028
Sains & Lingkungan

Misi Keberlanjutan Global, Ajinomoto Indonesia Kurangi 75 Ribu Ton CO2 pada 2028

February 25, 2021
GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia
Energi Hijau

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia

February 24, 2021
Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri
Energi Hijau

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

February 24, 2021
Next Post
Trump: China harus Membayar Mahal Atas Pandemi Global Covid-19

Trump Mengamuk, Black List Xiaomi Sebagai "Perusahaan Militer Komunis China'

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kedubes AS di Indonesia Peringati Pertempuran Selat Sunda
  • Nongsa D-Town Dirancang Jadi Basis Industri Digital Indonesia-Singapura
  • Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan
  • Fantastis, Pendapatan Indosat Ooredoo Tembus Rp27,9 Triliun pada 2020
  • Konsumsi Listrik China Lesu, Harga Batubara Turun Tajam
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.