• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, September 29, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home Energi Hijau

Terobosan Besar ASEAN, Komitmen Bangun Ekosistem Mobil Listrik

by Redaksi Asiatoday
May 15, 2023
in Energi Hijau
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Indonesia Dipercaya Pimpin Satgas ASEAN Travel Corridor Arrangement

Komunitas ASEAN. Ist

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melahirkan terobosan besar dengan berkomitmen untuk membangun ekosistem mobil listrik (Electric Vehicle/EV).

Hal ini dinilai sebagai langkah yang sangat tepat oleh peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin.

“Kesepakatan ASEAN untuk membangun ekosistem kendaraan listrik merupakan langkah tepat yang perlu disambut dengan baik,” kata Ropiudin dikutip Senin (15/5/2023).

RelatedPosts

Transisi Energi: JBIC Dukung Penuh Peralihan PLTU di Pulau Jawa

Jepang Siapkan Rp207 Triliun per Tahun Percepat Transisi Energi di Indonesia

Indonesia Siap Investasi di Kenya, Bangun Kilang Minyak dan Kembangkan Geothermal

Menurutnya, pembangunan ekosistem kendaraan listrik di kawasan ASEAN, merupakan suatu hal yang penting dan bermanfaat dalam upaya menjaga lingkungan dan mengurangi polusi udara secara bersama-sama.

Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut menambahkan kendaraan listrik yang menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, atau biomassa, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Kendati demikian, Ketua Bidang Riset Aliansi Dosen Nahada (ADN) Jateng-DIY itu menambahkan pembangunan ekosistem kendaraan listrik juga menghadapi beberapa tantangan seperti harga kendaraan listrik yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional, serta perlunya peningkatan infrastruktur pengisian baterai.

“Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan harga kendaraan listrik serta memperluas infrastruktur pengisian baterai,” katanya.

Ropiudin juga mengatakan sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mendorong adopsi kendaraan listrik guna mencapai target pengurangan emisi global.

Namun, kata dia, hal tersebut harus dilihat secara holistik dan memperhatikan ketersediaan dan keberlanjutan sumber daya energi yang digunakan untuk memproduksi listrik.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di akhir rangkaian KTT ke-42 ASEAN 2023 menyatakan bahwa salah satu dari tiga poin utama kesepakatan yang dihasilkan adalah penguatan kerja sama ekonomi.

ASEAN dikatakan Presiden Jokowi sepakat membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia, sehingga hilirisasi industri menjadi kuncinya.

Kesepakatan kedua adalah perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia. Ketiga adalah ASEAN bulat menyatakan bahwa pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi. Five-point Consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders. Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan. (ATN)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Industri Mobil ListrikKTT ASEAN
Previous Post

Parlemen Korsel dan Indonesia Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Laut China Selatan

Next Post

Aktivitas British Petroleum (BP) Tangguh di Papua Barat Jadi Sorotan

Next Post
Indonesia Perpanjang Kontrak British Petroleum (BP) di Blok Tangguh hingga 2055

Aktivitas British Petroleum (BP) Tangguh di Papua Barat Jadi Sorotan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Mengapa Mohammed bin Salman Berambisi Bangun Fasilitas Nuklir?
  • TikTok Shop Resmi Dilarang di Indonesia, Pedagang Diajak Beralih ke Marketplace E-Commerce
  • Pemerintah Indonesia Siapkan Insentif Tambahan Percepat Hilirisasi Batubara
  • Mafia Nikel di Konawe Utara Rugikan Negara Rp3,7 Triliun
  • Krisis Utang, Negeri Ghana Bangkrut
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist