ASIATODAY.ID, BANGKOK – Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha akan membatasi waktu berbelanja di mal, maksimal 2 jam bagi seluruh warga di seantero negeri. Pembatasan ini bertujuan untuk membendung penyebaran coronavirus (covid-19).
Selain waktu, jumlah orang yang berada dalam satu mal juga dibatasi. Pengelola mal didorong untuk menerapkan skema tertentu agar jumlah orang yang berbelanja pada satu waktu tidak terlalu banyak.
“Kami sedang mempersiapkan fase selanjutnya dari pembukaan kembali perekonomian negara,” ujar Prayuth, melansir Hindustan Times, Rabu (6/5/2020).
Menurut Prayuth, covid-19 berpotensi berdampak buruk bagi ekonomi Thailand, setidaknya antara enam hingga sembilan bulan ke depan.
Thailand masih akan berada di bawah status darurat sepanjang Mei ini. Namun Thailand sudah mulai memperlonggar kebijakan penguncian wilayah (lockdown) agar sejumlah tempat usaha dapat beroperasi kembali.
Mal-mal di Thailand hampir selalu ramai dikunjungi warga sebelum pandemi covid-19. Mal dan pusat perbelanjaan di Thailand juga merupakan salah satu sumber pendapatan bagi konglomerat besar seperti Central Group dan TCC Group.
Otoritas Thailand mencatat satu tambahan kasus terbaru covid-19 tanpa adanya kematian pada Selasa kemarin. Angka tersebut menjadi pertanda bahwa wabah covid-19 di Thailand perlahan mereda.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins, total kasus covid-19 di Thailand berada di angka 2.988 dengan 54 kematian. Angka kematian tersebut tak berubah sejak sekitar sepekan terakhir. (ATN)
Discussion about this post