ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus bergerak dalam mempercepat transisi energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya melalui pengembangan energi surya berskala besar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun solar park atau taman panel surya di wilayah Indonesia Timur.
Menurut Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, konsep solar park merupakan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar di lahan yang luas.
“Kami berencana membangun solar park seperti di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Portugal, Arab Saudi. Satu hamparan besar isinya solar panel saja,” kata Dadan dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (14/1/2021).
Menurutnya, pengembangan solar park nantinya direncanakan di Indonesia Timur, terutama di wilayah-wilayah yang kering, radiasi sinar matahari bagus, dan curah hujan rendah.
“Makin ke timur, khususnya di daerah kering, sinar matahari makin bagus, jarang hujan,” ujarnya.
Rencana pengembangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan PLTS secara masif. Kementerian ESDM mencanangkan target peningkatan kapasitas PLTS mencapai 17.687 megawatt (MW) pada 2035.
Pengembangan PLTS secara masif didorong oleh harga keekonomian PLTS yang sudah sangat kompetitif dan mampu bersaing dengan pembangkit fosil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Saat ini sudah bisa bersaing. Kalau PLTU bisa sebagai baseload, PLTS hanya pada saat mataharinya ada. Ini kombinasi antara kesiapan dan pendapatan keekonomian yang baik, aspek teknis juga, agar PLN tidak kesulitan menerima PLTS skala besar,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post