• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Transisi Energi Global, Pertamina Fokus Wujudkan Energi Hijau di Indonesia

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 2, 2021
in Energi Hijau
2 min read
0
Indonesia Terus Garap Potensi Geothermal untuk Energi Listrik

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 1 yang dikerjakan oleh Pertamina Geothermal Energy. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapannya dalam menghadapi transisi energi global dengan menjalankan inisiatif strategis untuk pengembangan green energy  (energi hijau) sekaligus mendukung target pemerintah dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Mengacu Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Pertamina dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) menetapkan program green transition pada 2035.

Saat ini, penurunan permintaan minyak dunia telah mencapai 35 persen dan diperkirakan pada tahun 2035 akan menjadi 24 persen. Sebaliknya, kebutuhan energi bergeser ke renewable energy yang meningkat hingga 30 persen.

RelatedPosts

Indonesia Targetkan Porsi Gas Bumi Capai 22 Persen pada 2025

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

Tsai Ing-wen: Taiwan Pimpin Transformasi Energi di Asia

PLTS Komunal Siap Dibangun di Nusa Tenggara Timur

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan langkah dan inisiatif strategis Pertamina saat ini sejalan agenda perusahaan minyak dan gas dunia.

Seluruh perusahaan energi global bergerak mengantisipasi tren penurunan permintaan minyak yang cukup tajam. Konsumsi minyak dunia diperkirakan akan turun dari 110 juta barel per hari menjadi sekitar 65 – 73 juta barel per hari.

“Dengan dasar ini, Pertamina melakukan transisi dengan perubahan global. Kami melihat bagaimana international oil company lain juga merespons ini. Intinya agenda untuk menurunkan gas rumah kaca, carbon emission ini menjadi agenda seluruh oil company di dunia,” kata Nicke dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Adapun agenda strategi Pertamina yakni;

Pertama, mengembangkan energi listrik dengan monetisasi aset panas bumi melalui Independent Power Producer (IPP) untuk mengembangkan 1,3 giga watt (GW) proyek panas bumi serta IPP berbasis surya di area dengan iradiasi matahari tinggi dan menjalin kemitraan strategis untuk pembuatan sel surya. Namun dalam jangka pendek akan fokus dalam penerapan Solar PV di lingkungan Pertamina Group melalui sinergi antara subholding dan captive market di BUMN.

Kedua, mengoptimalkan penggunaan energi ramah lingkungan untuk mobilitas di sektor transportasi dengan mendukung pemerintah melaksanakan mandatori Biodiesel 30 persen (B30), green refinery, dan co-processing CPO.

Pertamina juga menyiapkan produksi baterai melalui kemitraan dengan penyedia teknologi baterai dan BUMN serta menyediakan infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik (E2W dan E4W).

“Inisiatif kita melakukan transisi dari fosil fuel ke bio energy ini dapat menurunkan gas rumah kaca. Dari hasil studi, ini bisa menurunkan gas karbon monoksida maupun emisi dari gas hidrokarbon antara 20 hingga 50 persen emisi,” tambah Nicke.

Ketiga, mengupayakan bahan bakar dengan optimalisasi sumber energi lain yang tersedia di dalam negeri. Salah satunya melakukan gasifikasi batu bara kadar rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk subtitusi LPG dalam rangka mengurangi impor dan menghasilkan energi yang lebih bersih.

Dalam masa transisi, Pertamina mengembangkan sejumlah proyek gas sebagai energi transisi antara fuel dan  new renewable energy. Untuk gas, Pertamina mengembangkan gas untuk transportasi, household yang target yang ditetapkan pemerintah membangun 30 juta jaringan gas (city gas) di tahun 2050. Porsi terbesar yang diharapkan tumbuh adalah gas untuk industri.

Oleh karena itu, kata Nicke, syarat penting untuk meningkatkan pemanfaatan gas yakni mengembangkan teknologi-teknologi hilirisasi gas. Diperkirakan kebutuhan gas akan mencapai 10,5 BSCFD di tahun 2050, yang porsinya adalah 92 persen dari konsumsi gas nasional.

“Pemanfaatan gas mempunyai posisi yang penting saat ini, karena gas merupakan sumber energi transisi yang menjadi jembatan antara conventional energy dan renewable energy,” ujarnya. (ATN)

Tags: Energi Baru TerbarukanGreen EnergyPertamina
Previous Post

JICA Dukung Indonesia Bangun Pusat Bisnis Perikanan Terpadu di 6 Pulau Terluar

Next Post

British Petroleum (BP) Rugi USD20,3 Miliar, 10 Ribu Karyawan Terancam PHK

Related Posts

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia
Energi Hijau

GE Power Mulai Operasikan Southern Power Generation di Malaysia

February 24, 2021
Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri
Energi Hijau

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

February 24, 2021
Taiwan Sulap Kawasan Bekas Gempa Jadi Taman Ekologi Energi Listrik
Energi Hijau

Tsai Ing-wen: Taiwan Pimpin Transformasi Energi di Asia

February 21, 2021
Moto GP Mandalika Disokong Energi Listrik Pembangkit Tenaga Surya 5 MW
Energi Hijau

PLTS Komunal Siap Dibangun di Nusa Tenggara Timur

February 21, 2021
Indonesia Siap Bangun PLTS Apung di 11 Bendungan di Pulau Jawa
Energi Hijau

Indonesia Siap Bangun PLTS Apung di 11 Bendungan di Pulau Jawa

February 16, 2021
Seluruh Airport di Indonesia Ditarget Gunakan Energi Surya
Energi Hijau

Bandara Soekarno-Hatta Bidik Posisi Pertama di ASEAN Raih Sertifikat Global Energi

February 12, 2021
Next Post
British Petroleum (BP) Rugi USD20,3 Miliar, 10 Ribu Karyawan Terancam PHK

British Petroleum (BP) Rugi USD20,3 Miliar, 10 Ribu Karyawan Terancam PHK

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia Wakili Asia di Forum FAO CFI, Berbagi Pengalaman Implementasi EAFM
  • Jakarta International Stadium, Dirancang Jadi Arena Sepakbola dan Exhibition
  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD1,96 Miliar di Januari 2021
  • Israel Kian Bar-bar, Larang Kumandang Azan di Masjid Hebron
  • Indonesia Diterpa 632 Bencana, 3 Juta Orang Jadi Korban
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.