ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa (UE) meluncurkan EU-Indonesia Cooperation Publication 2022—2023, publikasi tahunan mengenai kerjasama Uni Eropa dan negara-negara anggotanya bersama Indonesia.
Peluncuran EU-Indonesia Cooperation Publication 2022—2023 dilangsungkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket pada Senin (9/5/2022).
Publikasi tahunan itu menyoroti hasil kerja Uni Eropa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu poin dalam publikasi itu terkait pendanaan dan pembiayaan Uni Eropa kepada Indonesia.
Suharso mengungkapkan, salah satu pendanaan Uni Eropa yang diterima Indonesia yakni senilai 15 juta euro dalam bentuk hibah untuk mendukung respons Indonesia terhadap Covid-19, termasuk dalam memastikan ketahanan kelompok masyarakat rentan.
Kemudian, terdapat pinjaman senilai 67 juta euro dari pemerintah Jerman untuk memperkuat rumah sakit pendidikan di Indonesia.
Uni Eropa melalui program Southeast Asia Health and Pandemic Response and Preparedness pun memberikan dukungan 20 juta euro kepada Indonesia, yang diimplementasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
“Kami sangat menghargai komitmen dan dukungan berkelanjutan Uni Eropa terhadap pembangunan Indonesia dan Presidensi G20 Indonesia 2022,” ujar Suharso pada Senin (10/5/2022).
Dia menjelaskan bahwa EU-Indonesia Cooperation Publication 2022—2023 mengusung tema yang serupa dengan Presidensi G20 Indonesia 2022, yakni Stronger Together.
Publikasi itu fokus kepada komitmen Uni Eropa dan negara-negara anggotanya dalam mendukung proses pemulihan pasca pandemi Covid-19 di Indonesia.
Publikasi tahunan tersebut menggarisbawahi sejumlah hal, seperti pendanaan dan pinjaman, lalu kunjungan tingkat tinggi Uni Eropa ke Indonesia pada 2021 sebagai bentuk penegasan dukungan terhadap pemulihan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Uni Eropa menekankan bahwa finalisasi perjanjian kerjasama ekonomi dengan Indonesia akan membuka peluang kerjasama yang lebih luas, serta memperkuat hubungan kedua belah pihak dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Baik Uni Eropa maupun Indonesia, saat ini sedang berada dalam tahap transisi hijau dan mencari solusi berkelanjutan melalui peningkatan inovasi teknologi dan investasi.
“Publikasi ini juga mengajak kita untuk kilas balik ke tahun 2021, di mana kita diingatkan akan pentingnya solidaritas global dalam menghadapi tantangan-tantangan global. Uni Eropa akan terus meningkatkan kerjasama dengan Indonesia terutama dalam meningkatkan kesiapsediaan kita dalam menghadapi krisis-krisis masa depan,” tandas Piket. (ATN)
Discussion about this post