• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp5.852 Triliun

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
December 17, 2020
in News
2 min read
0
Tumbuh 11,9 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp5.608 Triliun

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia. Ilustrasi

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
67 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dilaporkan oleh Bank Indonesia tumbuh melambat.

Posisi ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar USD 413,4 miliar atau Rp 5.852 triliun. Utang tersebut terdiri dari sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar USD202,6 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD210,8 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar 3,3 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh perlambatan ULN Pemerintah.

RelatedPosts

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

Indonesia dan Singapura Minta Warganya Tinggalkan Myanmar

IPB University Dinobatkan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Asia Tenggara

Dikutip dari laporan Bank Indonesia, Kamis (17/12/2020), Utang Luar Negeri Pemerintah tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Di bulan Oktober 2020, ULN Pemerintah tercatat sebesar USD 199,8 miliar atau tumbuh 0,3 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan September 2020 sebesar 1,6 persen (yoy).

Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman luar negeri Pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor yang tetap terjaga terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas termasuk untuk menangani pandemi covid-19 dan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Utang pemerintah ini diantaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8 persen dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,6 persen), sektor jasa pendidikan (16,5 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,4 persen).

ULN swasta tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir bulan Oktober 2020 tercatat 6,4 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy). Perkembangan ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) sebesar 0,1 persen (yoy), setelah mencatat kontraksi 0,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) relatif stabil sebesar 8,3 persen (yoy).

Berdasarkan sektornya, Utang Luar Negeri terbesar dengan pangsa mencapai 77,4 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

Tetap Sehat

Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2020 sebesar 38,8 persen, meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,1 persen.

Sementara itu, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,1 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Data lengkap mengenai ULN Indonesia terkini dan metadatanya dapat dilihat pada publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Desember 2020 pada situs web Bank Indonesia. Publikasi ini juga dapat diakses melalui situs web Kementerian Keuangan. (ATN)

Tags: UtangUtang IndonesiaUtang Luar Negeri
Previous Post

Universitas Muhammadiyah Malang Jalin Kolaborasi dengan Universitas EAFIT Kolombia

Next Post

Sritex Indonesia Ekspor 8 Kontainer Seragam Militer ke Filipina

Related Posts

Tumbuh 11,9 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp5.608 Triliun
News

Waspada, Utang Indonesia Sudah Tembus Rp6.233 Triliun per Januari 2021

February 27, 2021
Rp3.903 Triliun Dana Warga Indonesia Mengendap di Luar Negeri
News

Utang Indonesia Membengkak Jadi USD17,5 Miliar di Akhir 2020

February 15, 2021
IMF : Tahun 2020 akan Terjadi Resesi Ekonomi Global
News

IMF Perbaharui Metode Penilaian Keberlanjutan Utang Negara

February 4, 2021
Terbelit Utang China, Tanzania Kian Terpuruk
News

Terbelit Utang China, Tanzania Kian Terpuruk

January 9, 2021
Pertumbuhan Ekonomi Negara di Asia Diproyeksi Membaik Tahun 2020
News

ADB Guyur Lagi Utang USD500 Juta ke Indonesia untuk Perkuat UMKM

December 9, 2020
Pandemi Global Virus Corona Picu Krisis Ekonomi
News

Rasio Utang Indonesia Diklaim Masih Lebih Baik dari China, AS dan Thailand

October 19, 2020
Next Post
Sritex Indonesia Ekspor 8 Kontainer Seragam Militer ke Filipina

Sritex Indonesia Ekspor 8 Kontainer Seragam Militer ke Filipina

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Brantas Abipraya Raih Penghargaan dari World Safety Organization
  • Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS
  • AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar
  • Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang
  • Jokowi: Indonesia Jangan Sampai Digilas oleh Perdagangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.