ASIATODAY.ID, WINA – Momentum Hari Peringatan Bela Negara ke-71, Kedutaan Besar/Perwakilan Tetap Repblik Indonesia di Wina menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bela Negara tahun 2019. Peringatan dilakukan di beberapa kota besar di Austria, antara lain di Wina, Graz dan Innsbruck, melalui upacara bendera dan talkshow.
Menurut Dubes Djumala, saat ini terdapat adanya potensi ancaman dalam kehidupan bernegara dan berbangsa baik dari dalam maupun luar negeri. Keterbelahan masyarakat, konflik SARA, terorisme, radikalisme hingga pengaruh asing yg mengganggu ideologi negara.
“Sebagai bangsa, kita juga harus menyadari bahwa Indonesia merupakan ladang subur pertarungan berbagai kepentingan, sehingga keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi negara harus terus ditanamkan,“ terang Dubes Djumala, dalam keterangan tertulis KBRI Wina, yang diterima Kamis (26/12/ 2019).
Di hadapan 80 masyarakat Indonesia di Innsbruck pada 22 Desember 2019, Dubes RI untuk Austria, Slovenia dan Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Wina menyampaikan bahwa untuk mengatasi sederetan potensi ancaman di atas, Dubes Djumala secara tegas menyebut bahwa perlu adanya kesadaran untuk bela negara. Bela Negara yang harus dikedepankan saat ini bukan dengan cara angkat senjata ala revolusi fisik, namun lebih menumbuhkan rasa nasionalisme untuk memajukan bangsa dan negara.
“Bela Negara dapat dimulai dari diri sendiri, karena selain dilakukan secara formal melalui pendidikan dan pelatihan sebagaimana diatur dan dijamin dalam UU, bela negara juga dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan dan pengabdian sesuai dengan kapasitas dan profesi masing-masing, termasuk dapat dilakukan oleh para pelajar dan ekspatriat Indonesia di Austria,” imbuh Dubes Djumala.
“Penting untuk disadari, khususnya untuk WNI di luar negeri, termasuk di Austria, bahwa bela negara sesungguhnya dapat diwujudkan dengan selalu menjaga orientasi berpikir tentang Indonesia diantara bangsa-bangsa di dunia terutama terkait dengan citra Indonesia yang demokratis, mayoritas muslim, moderat, toleran dan menghargai keberagaman. Pada dasarnya Bela negara merupakan sikap warga negara Indonesia untuk merawat NKRI sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing,” jelasnya.
Kegiatan Bela Negara di Innsbruck, ibu kota Provinsi Tyrol Austria, diawali dengan penampilan Pencak Silat oleh Perisai Diri, yang merupakan grup pencak silat dibawah asuhan warga Indonesia berdomisili di Bonn. Dia juga mengelola kegiatan pencak silat di Jerman, Prancis dan Swiss.
Kehadirannya pada acara Bela Negara di Innsbruck juga terdorong keinginan untuk menyumbangkan keahliannya di sela-sela kegiatan tahunannya melakukan oleh raga ski Bersama keluarganya di Tyrol. Sebagai informasi, penampilan pencak silat dimaksud dilaksanakan sebagai salah satu bentuk perayaan pasca masuknya Tradisi Pencak Silat Indonesia sebagai salah satu Intangible World Cultural Heritage oleh UNESCO.
Adji Subowo, sebagai salah satu pembicara wakil masyarakat Indonesia dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa ia akan terus memainkan perannya sebagai warga Indonesia di St Anton, Austria, khususnya dalam mempererat hubungan masyarakat Indonesia sebagai kontribusinya untuk Bela Negara. Lebih lanjut, I Nengah Ardika yang juga merupakan salah satu pembicara mewakili pelaku budaya Indonesia dan pelaku usaha Spa di Innsbruck, mengharapkan kedepannya, masyarakat Indonesia di Innsbruck dan KBRI/PTRI Wina dapat terus bersinergi dalam rangka mempromosikan budaya Indonesia.
Tujuan utama diselenggarakannya rangkaian kegiatan Bela Negara tersebut antara lain adalah untuk menumbuhkan kesadaran warga masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang belajar di Austria (PPIA) serta Diaspora Indonesia di Austria, akan pentingnya bela negara, termasuk dan terutama saat berada di luar negeri atau di perantauan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan salah satu upaya KBRI/PTRI Wina dalam rangka mensosialisasikan pentingnya menumbuhkan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Perilaku mendasar ini merupakan sarana dan upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, khususnya bagi Diaspora Indonesia di Austria.
Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di di Wina pada 7 Desember 2019, di Graz, Austria pada 19 Desember 2019. Selain itu, upacara peringatan Bela Negara dilaksanakan pada 20 Desember 2019. Rangkaian kegiatan tersebut selain sebagai bentuk sosilisasi akan pentingnya bela negara juga merupakan bentuk pembinaan oleh KBRI/PTRI Wina kepada Diaspora Indonesia di Austria, guna membangun komunikasi yang berkelanjutan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post