ASIATODAY.ID, MEMPAWAH – Kepedulian masyarakat di sekitar perairan wilayah Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk melestarikan biota laut yang dilindungi patut diapresiasi.
Pasalnya, warga setempat baru saja menyelamatkan Paus Sperma Kerdil/Dwarf Sperm Whale (Kogia sima) yang terdampar di pantai setempat, Senin (1/2/2021) lalu.
Paus Sperma Kerdil/Dwarf Sperm Whale (Kogia sima) tersebut memiliki ciri-ciri berwarna hitam pada tubuh bagian atas dan putih/abu-abu pada tubuh bagian bawah, memiliki sirip punggung di bagian tengah, kepala tidak memiliki moncong, memiliki panjang 2 meter, dan diameter perut 60-70 cm.
Mamalia laut tersebut terdampar pada koordinat 0.512928 LU, 108.909566 BT yang berdekatan dengan wilayah Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Randayan dan Perairan Sekitarnya.
Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Getreda M. Hehanussa mengungkapkan bahwa KKPD ini merupakan daerah perlintasan beberapa biota laut dilindungi, seperti Penyu dan Hiu Paus.
“Kejadian Paus Sperma Kerdil terdampar ini adalah yang pertama kali di Kalimantan. Pada tahun 2021 ini telah tercatat 4 kejadian biota laut yang terdampar di perairan wilayah Kalimantan Barat yaitu 2 ekor Finless Porpoise terdampar mati di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya, 1 ekor Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Kabupaten Kubu Raya dalam kondisi hidup yang berhasil diselamatkan oleh masyarakat, dan 1 ekor mamalia laut yang diduga jenis Paus Kogia sima yang masih dalam kondisi hidup dan langsung dilakukan penyelamatan oleh pekerja PT. Wijaya Karya (Persero),” jelas dia, dikutip Senin (8/2/2021).
Diperkirakan mamalia laut ini terdampar pada pukul 11.00 WIB dengan kondisi yang masih hidup dan luka akibat terhempas ombak yang mengenai batu-batu tajam dasar pantai.
Sebelumnya pada pukul 08.00 WIB mamalia laut sudah terlihat dari daratan, diduga sedang mencari makan. Setelah kondisi perairan mulai surut, para pekerja PT. Wijaya Karya gotong royong menyelamatkan dan melepasliarkan ke laut.
Getreda menyampaikan apresiasi kepada pihak yang telah membantu menyelamatkan jenis Paus Kogia sima ini.
Menurutnya, ini membuktikan bahwa kepedulian masyarakat untuk melestarikan keberlanjutan biota laut yang dilindungi semakin tinggi.
“BPSPL Pontianak akan memasukkan kejadian ini ke catatan Biota Laut Terdampar tahun 2021. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk melihat pola kejadian dalam setiap tahun. Selanjutnya, BPSPL Pontianak akan lebih memperkuat jejaring konservasi agar jika kejadian serupa terjadi, bisa segera dilakukan penanganan cepat secara optimal, khususnya jika biota laut dalam kondisi hidup,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post