ASIATODAY.ID, JAKARTA – Washington Accord secara resmi memberikan pengakuan terhadap kapasitas insiyur Indonesia.
Pasalnya, Washington Accord baru saja mengukuhkan kesetaraan substansialnya bagi Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) yang merupakan Badan Tetap dalam organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Pengukuhan itu berlangsung dalam sidang tahunan International Engineering Alliance Meeting yang digelar pada 11-15 Juni 2023 di Taichung, Taiwan.
“Capaian ini merupakan milestone yang luar biasa bagi para insinyur Indonesia. Dengan adanya pengakuan ini, Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia diakui dan mampu bersaing dikancah internasional karena sarjana bidang keteknikan yang sudah mendapatkan sertifikasi profesi insinyur dari PII/IABEE substantial equivalent dengan negara-negara anggota Washington Accord lainnya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto yang memberikan apresiasi atas akreditasi yang dicapai oleh PII/IABEE, dikutip Senin (19/6/2023).
Washington Accord mengukuhkan secara aklamasi status Full Signatory bagi PII/IABEE dengan hak keanggotaan penuh dan pengakuan kesetaraan substansial (substantial equivalent) yang berlaku secara retroaktif sejak 2021. Dengan pengukuhan ini, maka sarjana yang dihasilkan oleh program studi yang terakreditasi oleh IABEE mulai tahun 2021 diakui “substantially equivalent” dengan lulusan program studi yang diakreditasi oleh negara anggota Washington Accord lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk mempersiapkan lulusan memasuki praktik keinsinyuran.
Dengan kata lain, lulusan dari suatu program terakreditasi di salah satu negara penandatangannya akan diakui memenuhi syarat dan kriteria akademis yang setara dengan negara-negara penandatangan lainnya.
Daftar negara-negara yang tergabung dalam Washington Accord yakni Amerika Serikat (USA), Canada, Inggris, Australia, Irlandia, New Zealand, Hong Kong, South Africa, Japan , Singapore, Malaysia, Korea, Taiwan, Rusia, India, Sri Lanka, Turki, Pakistan, Bangladesh, China, Filipina, Peru, Costa Rica, Mexico, Chile, Indonesia, Thailand, Myanmar, Saudi Arabia.
“Adanya pengakuan ini juga membuktikan bahwa kualitas SDM Indonesia semakin baik. Pemerintah akan terus mendorong upaya-upaya pengembangan profesi, tidak hanya profesi insinyur, tetapi juga profesi lainnya, untuk melahirkan SDM dalam negeri yang memiliki daya saing tinggi di kancah global,” pungkas Menko Airlangga. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post