ASIATODAY.ID, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menjalin kerjasama di bidang Grant Agreement Biennium 2022-2023.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan perwakilan WHO di Indonesia Dr. N. Paranietharan di Hotel Conrad, Bali, pada Sabtu (14/5/2022). Kesepakatan itu dilakukan di sela agenda pertemuan menteri kesehatan se-ASEAN (15th AHMM).
Grant Agreement Biennium 2022-2023 merupakan dokumen kerja sama hibah sebagai rujukan program budget dan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes. Dokumen ini memuat informasi, nilai, bentuk dan mekanisme, pelaksanaan hibah WHO per-biennium tingkat kementerian.
Program Budget Workplan ini yang selanjutnya akan berperan sebagai Naskah Perjanjian Hibah antara Satker (unit teknis) penerima hibah di Kementerian Kesehatan dan WHO Indonesia dan menjadi dasar untuk melakukan registrasi hibah berdasarkan PMK No. 99/2017 dan Permenkes No. 55/2017.
Kerjasama teknis antara Kementerian Kesehatan dengan WHO Indonesia dimulai sejak penandatanganan Basic Agreement pada tahun 1951, yang kemudian diperbarui pada tahun 1958.
Pada tingkat nasional, kerjasama Kemenkes-WHO dilakukan dengan merujuk berdasarkan WHO Country Cooperation Strategy, yakni dokumen yang memuat Visi Strategis Jangka Menengah WHO dengan negara mitra untuk periode 5-6 tahun, selaras dengan RPJMN negara mitra.
Sehubungan dengan periode anggaran WHO dilakukan untuk periode 2 tahun, maka perjanjian hibah antara Kementerian Kesehatan dan WHO dilakukan untuk periode 2 tahun melalui Biennium Grant Agreement.
Kerjasama ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dijabarkan di dalam Rencana Kerja Bersama Kemenkes (Joint Work Plan) RI-WHO untuk WHO Programme Budget 2022–2023 dalam mendukung implementasi WHO 13th General Programme of Work, RPJMN 2020–2024, dan Pilar-Pilar Transformasi Kemenkes Indonesia.
Sekjen Kunta mengapresiasi atas WHO dalam mendukung upaya pembangunan bidang Kesehatan, termasuk untuk respons pandemi.
Dia mengungkapkan, saat ini Kemenkes sedang melakukan transformasi di bidang kesehatan yang meliputi Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Transformasi Layanan Kesehatan Sekunder, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
“Oleh karena itu kerjasama dengan WHO perlu difokuskan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis untuk implementasi pilar transformasi bidang kesehatan dengan akuntabilitas yang baik,” kata Kunta dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (14/5/2022).
Dia mengatakan koordinasi yang baik juga perlu diperkuat untuk memastikan bahwa kerjasama antara WHO dan Kemenkes terus dilaksanakan sesuai dengan koridor yang berlaku dan perlu untuk terus-menurus di lakukan pemantuan dan evaluasi untuk perbaikan yang berkesinambungan. (ATN)
Discussion about this post