ASIATODAY.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggagas sebuah wadah berbagi data terbuka dan kolaboratif seputar virus corona (covid-19) di seluruh dunia.
Nantinya, semua negara bisa berbagi dan juga memanfaatkan data-data terbaru dalam perang global melawan covid-19.
“Sejak awal pandemi, Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado Quesada telah meminta saya untuk membuat semacam wadah teknologi kesehatan di bidang vaksin, obat-obatan, diagnostik, dan lainnya yang mungkin dapat digunakan untuk melawan covid-19,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Jumat (15/5/2020).
“WHO telah menerima proposal visioner ini,” sambungnya, dilansir dari CGTN, Sabtu (16/5/2020).
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins pada Sabtu ini, total kasus covid-19 di kancah global telah melampaui 4,5 juta dengan 307 ribu lebih kematian dan 1.636.306 pasien sembuh.
Selain mengenai wadah berbagi data, WHO juga membahas mengenai perkembangan riset pengobatan dan vaksin covid-19.
Direktur Program Darurat Kesehatan WHO Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa saat ini terdapat sejumlah vaksin potensial covid-19 yang sedang menjalani uji klinis.
“Ada ratusan uji klinis yang sedang berlangsung saat ini,” tutur Maria.
Menurut Maria, uji klinis memang memakan cukup banyak waktu karena para ilmuwan harus dapat mengevaluasi apakah obat-obatan atau vaksin terbaru ini dapat mencegah infeksi, dan apa saja efek sampingnya.
“Saat ini, WHO telah meluncurkan ‘Uji Solidaritas,’ sebuah uji klinis yang fokus terhadap obat-obatan dan terapi, untuk menentukan apakah aman dan efektif untuk menangani covid-19,” kata Maria.
Ia menambahkan, saat ini terdapat lebih dari 2.500 pasien yang mendaftar untuk mengikuti uji klinis terkait covid-19.
“Membutuhkan cukup banyak waktu sebelum kita bisa mendapat jawaban penuh mengenai pengobatan mana saja yang terbukti efektif,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post