ASIATODAY.ID, BEIJING – Presiden China, Xi Jinping meminta Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk tetap mempertahankan jalur strategis independen.
Xi menyampaikan hal itu dalam pesan ucapan selamat kepada Macron yang berhasil menang dalam pemilihan umum putaran kedua pada hari Minggu kemarin.
Dalam sambungan telepon bersama Macron, Xi mengaku selalu memandang hubungan China-Prancis dari perspektif strategis dan jangka panjang.
Ia mengaku ingin terus memperkuat hubungan kedua negara berdasarkan pada “kemandirian, rasa saling memahami, visi ke depan, keuntungan bersama dan solusi win-win.”
“China dan Prancis sama-sama negara hebat dengan tradisi kemandirian dan otonomi,” kata Xi, dikutip dari South China Morning Post, Senin (25/4/2022).
“Saat ini, situasi internasional sedang mengalami perubahan mendasar dan kompleks, dan signifikansi strategis dari perkembangan hubungan China-Prancis yang sehat dan stabil menjadi semakin menonjol,” sambungnya.
Xi memuji perkembangan hubungan bilateral China-Prancis dalam lima tahun terakhir.
Menurut Xi, kedua negara telah sama-sama membela multilateralisme, meningkatkan tata kelola global, memberikan dorongan baru bagi perkembangan hubungan China-Uni Eropa, dan memberikan kontribusi baru bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia.
Ucapan selamat Xi kepada Macron berbeda dari apa yang pernah disampaikannya lima tahun lalu.
Pada 2017, Xi mengucapkan selamat kepada Macron dengan fokus pada Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) serta perjanjian iklim Paris.
Pernyataan Xi kali ini sejalan dengan seruannya kepada Prancis beberapa waktu lalu, yang meminta Paris mempertahankan otonomi strategisnya dan mengambil posisi independen dari Amerika Serikat (AS).
Sejumlah tokoh dunia telah mengucapkan selamat kepada Macron yang berhasil mengalahkan politikus sayap kanan Marine Le Pen. Kemenangan ini membuat sejumlah negara, terutama di benua Eropa, merasa lega karena Prancis masih dipimpin tokoh berhaluan tengah. (ATN)
Discussion about this post