• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

16 Perusahaan Besar Indonesia Ambil Bagian di Africa Big 7

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
June 22, 2022
in Business
3 min read
0
16 Perusahaan Besar Indonesia Ambil Bagian di Africa Big 7

Paviliun Indonesia di Africa Big 7. Foto: KBRI Pretoria

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebanyak 16 perusahaan besar Indonesia turut ambil bagian dalam gelaran pameran industri makanan dan minuman tahunan yang diselenggarakan di benua Afrika, bertajuk Africa Big 7, yang akan berlangsung pada 19 – 21 Juni 2022, di Gallagher Convention Center, Johannesburg, provinsi Gauteng, Afrika Selatan.

Adapun exhibitor asal Indonesia yang langsung hadir maupun hanya mengirimkan sampel produknya dianaranya PT. Mayora Indah, PT. Forisa Nusapersada, dan PT. Rodamas Inti Internasional PT. Indofood Sukses Makmur, Kalbe International, PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia, PT. Sumber Kopi Prima (Caffino), PT Pulau Sambu (Kara), Orang Tua Grup; serta CV Kapiten Nusantara, PT Pancatani Rahayu Internasional, CV. Jaya Abadi (Regal), PT. Dolphin Food & Beverages Industry, PT. Niramas Utama (Inaco), Arto Wijoyo dan KSN.

Para exhibitor tersebut akan meramaikan paviliun Indonesia di Africa Big 7. Keikutsertaan perusahaan-perusahaan Indonesia terwujud melalui kolaborasi efektif antara Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) Johanessburg dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pretoria.

RelatedPosts

Integrasi Kawasan ASEAN, Indonesia Siap Implementasikan Multimoda Transport

Indonesia dan UEA Sepakati 6 Kerja Sama Strategis

Investasi Rp1,12 Triliun, Pabrik Rokok Elektrik China Mulai Dibangun di Indonesia

Investor Global Bidik Investasi Perikanan Tangkap di Indonesia

Asia dominates the world’s most expensive city rankings for employees working

Dalam ajang ini, sebanyak 250 perusahaan dari 26 negara, termasuk Indonesia, tampil dalam gelaran pameran industri makanan dan minuman tersebut.

Pihak penyelenggara merinci bahwa terdapat sekitar 70-an profesi pelaku bisnis makanan dan minuman akan meramaikan event tersebut mulai dari pemilik perusahaan, CEO, general manager, distributor, pelaku ekspor-impor, pemilik restoran, pemilik usaha catering, pihak pemerintah, diplomat, sampai spesialis makanan dan minuman serta analis harga dipastikan akan ‘membanjiri’ perhelatan pameran produk-produk makanan dan minuman ini. ​​

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Pretoria, Victor J. Sambuaga, menyambut baik keikutsertaan 16 produk-produk makanan populer di Indonesia.

Menurut Victor, kehadiran produk-produk Indonesia ini dapat secara positif mendukung tujuan utama Indonesia dalam meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara.

“Saya sangat bersyukur dan memberi apresiasi kepada upaya perusahaan-perusahan Indonesia yang hadir pada gelaran pameran ini, yang sudah tentu memberikan dukungan kepada upaya membuka “pasar baru” dan mempromosikan produk-produk Indonesia dan juga secara tidak langsung akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan perdagangan kedua negara, Indonesia dan Afrika Selatan serta negara-negara sekitarnya”, jelas Victor sesaat setelah membuka secara resmi paviliun Indonesia di arena Africa Big 7.

Senada dengan itu, Direktur ITPC Johannesburg, Tonny Hendriawan, dalam kesempatan yang sama juga menambahkan bahwa hadirnya produk-produk makanan dan minuman Indonesia diharapkan dapat meningkatkan branding Indonesia di Afrika Selatan.

“Pameran ini juga dapat menjadi sarana memperluas akses pasar di Afrika Selatan dan juga tak ketinggalan negara-negara lain di di kawasan selatan Afrika”, jelas Tonny.

Catatan kinerja perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan pada periode 2019-2021 menunjukkan tren positif di mana total perdagangan meningkat 37% dari USD1,99 Miliar di tahun 2019 menjadi USD3,76 Miliar pada tahun 2021.

Sedangkan nilai ekspor Indonesia juga meningkat sebesar 28% dari USD1,17 Miliar pada tahun 2019 menjadi USD1,93 Miliar pada tahun 2021. Ekspor Indonesia ke Afrika Selatan pada periode Januari – April 2022 mengalami kenaikan 3% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 dari USD569 Juta pada tahun 2021 menjadi USD584 Juta pada tahun 2022.

Walaupun demikian, secara umum, neraca perdagangan Indonesia – Afrika Selatan masih defisit untuk Indonesia pada periode Januari – April 2022 ini sebesar USD291 Juta.

Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Afrika Selatan dalam 3 (tiga) tahun terakhir mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 126% dari USD83 Ribu pada Tahun 2019 menjadi USD429 Ribu di tahun 2021. Sementara itu, untuk produk minuman mengalami kenaikan ekspor sebesar 2% dari USD21,8 Ribu pada tahun 2019 menjadi USD22,9 Ribu di tahun 2021.

Melihat tren yang positif dalam 3 (tiga) tahun terakhir untuk ekspor makanan olahan dan minuman ke Afrika Selatan, diharapkan produk-produk Indonesia yang hadir di Pameran Africa’s Big 7 dapat meningkatkan market share produk ini dan menjadi peluang  bisnis  untuk memperluas pasarnya di konsumen Afrika Selatan dan Negara-negara di kawasan.

Afrika sebagai pasar non-tradisional dan tantangannya untuk Indonesia

Dalam konteks kondisi pasar, khususnya untuk produk makanan, Afrika Selatan adalah jenis pasar yang berbeda dan unik dibandin pasar tradisional Indonesia, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Asia lainnya.

Upaya untuk mempelajari perilaku konsumen di Afrika Selatan perlu dilakukan secara baik. Konsumen di Afrika Selatan umumnya ‘setia’ dengan merek tertentu dan memiliki selera lokal yang agak berbeda. Konsumen Afrika Selatan 70% berpendapatan menengah bawah sehingga sangat sensitif terhadap harga.

Selama ini saluran distribusi produk makanan dimonopoli oleh jaringan ritel modern seperti Pick n Pay, Shoprite, Checkers, Spar dan Woolworths.

Tantangan lain adalah pemberlakuan tarif yang relatif tinggi sekitar 5-30% untuk produk makanan asal Indonesia oleh pemerintah Afrika Selatan, sementara itu untuk produk asal EU/UK, EFTA (European Free Trade Association), SADC (Southern African Development Community), MERCOSUR (Southern Common Market/ Argentina, Brazil, Uruguay and Paraguay) dan AfCFTA (The African Continental Free Trade Area), Afrika Selatan menerapkan tingkat tarif yang relatif lebih rendah.

Kompetitif dari segi harga dan kualitas adalah hal mutlak untuk produk Indonesia agar dapat bersaing di Afrika Selatan serta negara-negara sekitarnya.

Dihadiri oleh pemain besar bisnis makanan dan minuman dari banyak negara di dunia, menjadikan Africa Big 7 pameran produk makanan dan minuman terbesar di benua Afrika. (AT Network)

Tags: Africa Big 7Asia AfrikaIndonesia dan Afrika
Previous Post

G20 Amankan USD1,1 Miliar Dana Perantara Keuangan untuk Mitigasi Pandemi Global

Next Post

AVPN di Bali: Buka Peluang Investasi di Industri Pariwisata

Related Posts

Konferensi Asia Afrika Buka Potensi Kerja Sama Indonesia-Ethiopia
News

10 Prinsip Monumental dari Konferensi Asia Afrika di Indonesia, Relevan Kondisi Dunia Saat ini

June 23, 2022
Produk Indonesia Mulai Menghiasi Etalase Mal Terbesar di Afrika Selatan
Business

Indonesia Gali Peluang Investasi dan Ekspor ke Afrika Pasca Pandemi

May 28, 2022
PDIP Siap Jadi Tuan Rumah Dialog Partai Politik se-Asia Afrika
News

Indonesia Konsisten Bangun Asia-Afrika

March 18, 2022
Nigeria Jajaki Kerjasama Investasi Pertambangan dengan Indonesia
Business

Nigeria Jajaki Kerjasama Investasi Pertambangan dengan Indonesia

February 8, 2022
Perdagangan Indonesia dan Kenya Tembus USD500 Juta
Business

Perdagangan Indonesia dan Kenya Tembus USD500 Juta

January 19, 2022
Temuan Gunung Emas di Kongo, Potensinya Capai 90 Persen Mineral Berharga di Dunia
Business

Indonesia Peluang Besar Dominasi Pasar Asia Pasifik dan Afrika

November 5, 2021
Next Post
AVPN di Bali: Buka Peluang Investasi di Industri Pariwisata

AVPN di Bali: Buka Peluang Investasi di Industri Pariwisata

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Konservasi Raja Ampat, Pemerintah Indonesia Diganjar Blue Park Awards
  • Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan
  • EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun
  • Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon
  • Pekerja Mogok Kerja, Penerbangan di Bandara Paris Lumpuh  
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian