ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dalam rangka untuk terus mengeksplorasi potensi pasar di wilayah Amerika Latin dan Karibia, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan “Dialog Penjajakan Perundingan Perdagangan Indonesia dengan SICA (Central American Integration System) dan CARICOM (Caribbean Community)”.
Kepala Perwakilan SICA di Jakarta yaitu Dubes Panama, Ambassador Manuel Saturno, Dubes Guatemala Ambassador Manor Jacobo Cuyun dan KUAI Kosta Rika, Esteban Salazar menyampaikan bahwa Panama, Guatemala dan Kosta Rika siap membantu rencana Indonesia memperluas pasarnya.
Selanjutnya dilakukan dialog dengan Kepala Perwakilan RI di kawasan SICA dan CARICOM yaitu Dubes RI Mexico City, Dubes RI Panama City, Dubes RI Caracas, Dubes RI Paramaribo, dan Dubes RI Havana. Berdasarkan hasil dari kegiatan dialog dimaksud, dapat dipahami bahwa sudah terdapat tanggapan positif dari beberapa negara anggota CARICOM dan SICA atas inisiatif dari Indonesia. Beberapa negara anggota menyambut baik dan siap untuk mendukung rencana dimaksud.
Indonesia sedang menjajaki kemungkinan perundingan perdagangan berbentuk Preferential Trade Agreement (PTA) dengan SICA dan CARICOM agar dapat dimulai pada tahun 2022 dan diselesaikan pada tahun 2023.
Direktur Perundingan Bilateral menyampaikan dukungan penuh Kemdag atas rencana perjanjian perdangangan antara Indonesia dengan CARICOM dan SICA dengan pendekatan pertama yaitu Trade in Goods (TIG) dengan format (PTA).
Meskipun cukup ambisius, Dirjen Amerika dan Eropa menekankan bahwa, “Saat ini merupakan momentum yang sangat tepat bagi Indonesia untuk memiliki perjanjian dagang dengan SICA dan CARICOM sebagai upaya pemulihan ekonomi bagi masing-masing kawasan akibat dampak dari pandemi Covid-19”.
CARICOM adalah organisasi yang terdiri dari 15 negara di kawasan Karibia sementara SICA adalah organisasi yang terdiri dari 8 negara di kawasan Amerika Tengah. Kedua kawasan ini mencakup 23 negara dengan total populasi 78.7 juta orang dan total GDP sebesar USD452 miliar. (ATN)
Discussion about this post