ASIATODAY.ID, TAIPEI – Lima perusahaan penyedia jasa telekomunikasi Taiwan, yaitu Chunghwa Telecom, FarEasTone, Taiwan Mobile, Taiwan Star Telecom, dan Asia Pacific Telecom, masuk ke dalam daftar “Jaringan 5G Bersih” (Clean 5G Networks) yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Daftar tersebut dikeluarkan oleh Kemenlu AS melalui Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang terdiri dari 25 orang pakar, untuk mengevaluasi dan menguji tingkat keterpercayaan (trustworthiness) penyedia jasa dan fasilitas telekomunikasi.
Mengutip keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA), Rabu (9/9/2020), upaya tersebut dilakukan untuk membantu berbagai negara dan perusahaan memastikan bahwa jasa internet, cloud, analisa data, layanan seluler, dan teknologi 5G yang mereka gunakan tidak memakai produk, perlengkapan, maupun fasilitas dari perusahaan “Tidak Terpercaya (Not Trustworthy)”, yang merupakan alat dari pemerintah otoriter seperti Partai Komunis China, untuk membuka celah bagi serangan dengan niat jahat.
Pembentukan “Jaringan 5G Bersih” ini turut didukung oleh banyak negara.
Pada bulan April yang lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengumumkan bahwa Kemenlu AS akan meminta seluruh arus internet 5G yang masuk dan keluar dari semua jajaran instansi Kemenlu, harus berasal dari satu jaringan yang bersih dan tidak terdapat elemen apapun dari perusahaan China seperti Huawei dan ZTE.
Beberapa perusahaan yang berhasil masuk ke dalam “Jaringan 5G Bersih” seperti Orange (Prancis), Jio (India), Telstra (Australia), SK dan KT (Korea Selatan), NTT (Jepang), dan O2 (Inggris), semuanya menolak menggunakan produk Huawei.
Tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di Kanada, yaitu Rogers, Bell, dan Telus, juga telah memutuskan untuk menggunakan layanan dari Nokia, dan Ericsson, dan Samsung, yang bukan perusahaan China. (ATN)
Discussion about this post