ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sekitar 500 Warga Negara Indonesia (WNI) turut terdampak gempa di Turkiye.
“Sebanyak 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama, termasuk 2 warga negara Malaysia dan 1 warga negara Myanmar,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi dalam keterangan pers secara daring melalui akun YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Senin (13/2/2023).
Sementara 8 orang yang terdiri dari 5 WNI dan 3 warga negara Filipina sedang dalam proses evakuasi tahap kedua.
Akibat gempa bumi di Turkiye, 2 WNI meninggal dunia, yaitu seorang ibu dan anak. Keduanya telah dimakamkan di Kahramanmaras sesuai permintaan keluarga.
Kemudian, 10 orang yang mengalami luka berat telah dirawat di rumah sakit.
Sejak gempa terjadi, kata Retno, Duta Besar RI di Ankara sudah langsung bergerak dan berkomunikasi dengan otoritas Turkiye.
“Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turkiye,” kata Retno.
KBRI Ankara juga menyalurkan 189 paket bantuan logistik untuk WNI.
Sementara itu di Suriah, tidak ada WNI yang terdampak gempa, tetapi tim KBRI Damaskus terus dan akan tetap memantau perkembangan di lapangan.
“Dubes RI Damaskus juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Suriah untuk tujuan yang sama, yaitu mendapatkan informasi mengenai bantuan yang diperlukan dan juga mengenai keselamatan para WNI kita,” tutur Retno.
Dia memastikan bahwa komunikasi tingkat menteri terus dilakukan, khususnya antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia dengan Turkiye dan Suriah, guna membahas penanganan pascagempa.
“Setiap perkembangan terus kami laporkan kepada Presiden Joko Widodo,” kata Retno. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post