ASIATODAY.ID, JAKARTA – ASEAN Centre for Energy (ACE) dan The United States Agency for International Development (USAID) sepakat berkolaborasi dalam menciptakan interkonektivitas transmisi tenaga listrik di kawasan Asia Tenggara.
Penandatanganan MoU ACE – USAID on Southeast Asia Smart Power Program (SPP) berlangsung pada rangkaian kegiatan 41st ASEAN Senior Officials Meeting on Energy (SOME) di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama ACE, Nuki Agya Utama dengan Chief of Party of USAID Southeast Asia Smart Power Program (SPP) John Bruce Wells dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumbber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Jisman Hutajulu selaku SOE Chair.
“Saya mengapresiasi atas implementasi ASEAN dan mitra United States (US) dalam mendukung pembangunan energi berkelanjutan di ASEAN,” ujar Jisman.
Adapun kerja sama ACE dan USAID ini meliputi program ASEAN Power Grid, Trans-ASEAN Gas Pipeline, Coal and Clean Coal Technology, Efisiensi Energi dan Konservasi, serta Energi Terbarukan, Kebijakan dan Perencanaan Energi Regional di kawasan ASEAN.
Jisman melanjutkan bahwa potensi sumber daya energi yang beragam dan melimpah di kawasan ASEAN harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
“Sumber daya energi yang beragam dan melimpah di kawasan ini harus dimanfaatkan dan disinergikan untuk memenuhi kebutuhan kawasan yang terus meningkat. Potensi energi terbarukan sangat besar, namun ada ketidaksesuaian antara permintaan dan sumber daya,” jelas Jisman.
Direktur Utama ACE Nuki Agya Utama dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kolaborasi antara ACE dan USAID ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan energi bersih dan sebagai upaya mitigasi iklim.
“Kolaborasi dengan USAID SPP ini sangat penting dalam mencapai target regional kami pada tahun 2025, dan melengkapi ACE dengan alat dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memajukan implementasi APAEC. Bersama-sama, kami akan berusaha untuk meningkatkan tenaga listrik yang bersih dan dapat diandalkan, mengurangi inefisiensi, meningkatkan kualitas udara, dan memajukan upaya mitigasi iklim,” ujar Nuki.
Dengan kerjasama ini Jisman berharap dapat mengoptimalkan pengembangan energi terbarukan melalui interkonektivitas untuk mencapai ketahanan energi dan percepatan transisi energi di ASEAN. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post