ASIATODAY.ID, JAKARTA – Autograph Tower, gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia, direncanakan mulai beroperasi pada April 2021 mendatang.
Autograph Tower yang berada di Kompleks Thamrin Nine telah mencapai tutup atap Oktober 2020. Secara struktur yang dihitung dari lantai dasar dan mengacu pada ketentuan Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH), ketinggian Autograph Tower mencapai 382,9 meter.
Namun, jika dihitung dari atas permukaan tanah, gedung yang bakal difungsikan sebagai pusat perkantoran dan hotel ini mencapai 385 meter.
Ketinggalan Tower ini memecahkan rekor di Indonesia yang sebelumnya dipegang oleh Gama Tower dengan ketinggian mencapai 285 meter.
Presiden Direktur PT Putragaya Wahana Alvin Gazali mengatakan, Autograph Tower juga menjadi gedung terjangkung di selatan ekuator.
“Kami sangat bangga bisa mempersembahkan yang terbaik bagi Jakarta dan Indonesia,” kata dia dikutip Kamis (24/12/2020).
Autograph Tower ini merupakan komplek properti terpadu (mixed used superblock) yang multifungsi dengan fasilitas bertaraf internasional dengan standar terbaik, serta gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia dan belahan bumi bagian selatan/southern hemisphere.
Autograph Tower dilengkapi dengan perkantoran serta Menara Observasi dan Sky Garden yang dapat diakses publik, Hotel Bintang 6 dan Waldorf Astoria Hotel.
Thamrin Nine menempati lokasi premium dan strategis di Jakarta yakni di Jalan Thamrin yang terkoneksi langsung ke Moda Raya Terpadu (MRT). Selain itu, gedung ini juga dapat diakses melalui Commuter Line dan Railink menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui Stasiun BNI City.
“Thamrin Nine pilihan yang sangat strategis untuk berkantor, tinggal, berbisnis, sekaligus aktivitas harian lainnya yang dibutuhkan kalangan mapan metropolitan,” imbuhnya.
Untuk membangun Kompleks Thamrin Nine ini menelan investasi sekitar Rp7 triliun hingga Rp8 triliun.
“Saat ini, ruang perkantoran di Autograph Tower telah tersewa sekitar 50 persen dan akan serah terima pada April 2021,” kata Alvin.
Selain Autograph Tower, Thamrin Nine juga memiliki gedung pencakar langit lainnya yakni Luminary Tower dengan ketinggian 300 meter.
Luminari Tower ini terdiri dari perkantoran yang dilengkapi dengan Pan Pacific Hotel (Bintang-5), Park Royal Hotel (Bintang-4), dan 180 unit Park Royal Serviced Suites telah diambil alih oleh UOL Group Limited.
“Sesuai rencana, Luminary Tower akan beroperasi pada Juni 2021,” ujarnya.
Kemudian di area Thamrin Nine juga terdapat Retail Arcade (podium penghubung antara kedua tower), lifestyle center yang dilengkapi berbagai fasilitas hiburan dan gaya hidup, seperti Amphitheater, Bioskop IMAX, restoran, bowling, billiard, dan lain-lain. Kehadirannya, akan memberikan warna baru bagi gaya hidup modern di area CBD Jakarta
Selanjutnya, Le Parc: The Mansion, The Townhomes, dan The Terraces Tower. Gedung ini mencakup hunian mewah bertingkat sedang dengan konsep “Garden of Eden” yang memiliki fasilitas unik yaitu sebuah Taman Tengah bergaya Eropa asri nan cantic.
“Garden of Eden akan disejukkan oleh pendingin ruangan sepanjang hari serta dinaungi atap kaca megah yang dapat dibuka. Ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia,” jelas Alvin.
Sementara itu, Project Director PT Putragaya Wahana, Herman Bunjamin mengungkapkan, meskipun kompleks Thamrin Nine memiliki gedung pencakar langit, namun pihaknya menjamin gedung tersebut tahan gempa.
“Bangunan pencakar langit ini telah didesain menghadapi berbagai tipe gempa di Indonesia sehingga kami pastikan aman dan nyaman,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post