ASIATODAY.ID, JAKARTA – CEO dan pendiri Go Jek Indonesia Nadiem Makarim memastikan dirinya sudah tidak memiliki lagi jabatan di perusahaan transportasi daring GoJek.
Nadiem mundur usai menerima tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi salah satu kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
“Sudah pasti, posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali,” terang Nadiem di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Presiden Jokowi memanggil Nadiem Makarim ke Istana pagi hari ini. Mengenakan kemeja putih, Nadiem mengakui jika dirinya diminta mengisi salah satu kursi menteri di jajaran Kabinet Kerja Jilid II.
Menueut Nadiem, dirinya sudah menerima tawaran Presiden Jokowi untuk mengisi salah satu jabatan menteri, namun ia belum menyebut posisi yang ditawarkan oleh Presiden Jokowi.
“Saya bersedia, saya menerima. Mengenai posisi, spesifik nanti akan diumumkan pak presiden, karena itu hak prerogatif presiden,” tandasnya usai bertemu Jokowi.
Kader PDIP
Selama ini, jejak Nadiem Makarim hanya diketahui publik sebagai pebisnis, namun tak banyak yang tahu jika Nadiem sudah lama menjadi kader Partai Indonesia Perjuangan (PDIP).
Selain Nadiem, beberapa teknopreneur terkemuka Indonesia, yang memiliki perusahaan bernilai jutaan dolar, juga telah resmi bergabung dengan PDIP dan menduduki jabatan penting dalam partai.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri, Minggu 21 Juli 2019, di Kantor DPP PDI Perjuangan.
“Sudah waktunya kita memberikan arah yang jelas untuk pembangunan bangsa,” kata Megawati dalam pidatonya.
“Bangsa ini tidak boleh ketinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Kita harus kompetitif di era digital seperti sekarang. PDIP akan memastikan bahwa anak bangsa kita akan menjadi pemain-pemain penting dalam percaturan global.”
Perekrutan para teknopreneur muda tersebut kata Megawati, adalah langkah penting untuk membawa “perspektif penguatan pembangunan teknologi” ke dalam tubuh partai. Megawati berharap, para teknopreneur muda dapat memberi sumbangsih penting bagi bagi perumusan arah baru partai yang lebih kompatibel dengan tantangan zaman, terutama tantangan-tantangan industri digital.
“Wong cilik jelas-jelas tidak bisa lepas dari dunia digital ini. Wong cilik tidak bisa terhindar lagi dari segala sesuatu yang berbau online. Tidak boleh tidak, PDIP harus mulai memikirkan arah baru partai,” lanjut Mega.
“Pada gilirannya, saya berharap Nadiem Makarim dan kawan-kawan yang akan menakhodai partai wong cilik ini,” imbuhnya.
Presiden Jokowi, yang hadir dalam acara itu, memberikan penghargaan kepada para teknopreneur muda yang menurutnya telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Jokowi pun mengaku senang sekali karena mereka akhirnya mau bergabung di bawah payung partai yang sama dengannya.
“Mas Nadiem Makarim, yang masih sangat muda, baru berusia 35 tahun, telah menjadi salah satu pahlawan penting bangsa ini di era sekarang,” kata Jokowi.
“Di bawah kepemimpinan Nadiem, GO-JEK berhasil menggerakkan roda perekonomian negara. Saat ini GO-JEK telah memiliki lebih dari 1 juta mitra pengendara, dan lebih dari 30 juta pengguna—yang artinya, hampir seperempat orang dewasa di Indonesia adalah pengguna GO-JEK.”
Jokowi mengaku tidak sabar melihat karya apa yang akan ditorehkan Nadiem dan kawan-kawan di dalam partai. Dan Jokowi percaya, mereka bukan hanya akan meninggalkan “legasi” di tubuh partai, tetapi juga bagi bangsa ini secara keseluruhan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post