ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat aliran modal asing ke portofolio domestik pada Januari sampai Oktober 2019 mencapai Rp210 triliun, yang terbagi atas Rp157,6 triliun ke Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp50,3 triliun ke pasar saham.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan aliran masuk dana asing pada pekan ketiga oktober saja mencapai Rp12,03 triliun. Dana masuk ke SBN Rp12,19 triliun dan dana kabur dari bursa saham sebesar Rp230 miliar.
“Ini merespon kedakpastian dan sisi global, tapi sepanjang tahun saham masih masuk,” ujar Perry, di Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Menurut Perry, berlanjutnya arus investasi portofolio memberikan indikasi ada keyakinan dari para investor yang masih percaya pada prospek ekonomi Indonesia.
“Ini tidak terlepas dari hasil kebijakan BI, pemerintah, dan Otoritas Jasa Keuangan dalam menjaga stabilitas makroekonomi, dan saat yang sama menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Perry memandang, adanya capital outflow di pasar saham bulan ini bukan berarti adanya sentimen buruk terhadap pemerintahan yang baru. Sebaliknya, dinamika dana keluar itu diakibatkan oleh kondisi ekonomi global.
Menurutnya, kehadiran susunan kabinet baru tidak menjadi alasan tunggal yang mengakibatkan kaburnya dana keluar. Apalagi, nominal dana yang keluar tak sampai Rp1 triliun.
“Hanya Rp0,23 triliun dibandingkan Rp210 triliun itu outflow saham biasa, ingat, dalam minggu ini ada inflow yang besar di SBN,” tandasnya. (AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post