ASIATODAY.ID, JAKARTA – Di tengah gelombang sanksi negara-negara barat terhadap Rusia, negeri itu justru masih menyuplai gas ke Eropa.
Salah satu perusahaan minyak dan gas alam terbesar di Rusia, Gazprom bahkan masih terus mengirim gas ke Eropa melalui Ukraina.
Pasokan hingga awal Maret 2022 ini mencapai 110 juta meter kubik.
Juru Bicara Sergey Kupriyanov mengatakan, pengiriman dilakukan seperti biasa sesuai dengan permintaan konsumen Eropa.
“Permintaan konsumen 109,5 juta meter kubik per 5 Maret,” kata Sergey Kupriyanov, mengutip TASS, Sabtu (5/3/2022).
Volume ini sama dengan pengiriman pemesanan jangka panjang untuk transit gas melalui Ukraina (sekitar 109,5 juta meter kubik per hari).
Di lain sisi, harga gas di Eropa melonjak menjadi lebih dari US$1.600 per 1.000 meter kubik selama perdagangan Rabu, menurut data yang diberikan oleh ICE London.
Total kenaikan harga gas sudah mencapai 15 persen. Harga gas berjangka untuk pengiriman April di hub TTF di Belanda naik menjadi US$1.607 per 1.000 meter kubik, atau 140 euro per MWh (berdasarkan nilai tukar euro saat ini terhadap dolar, harga di ICE dalam euro per MWh).
Harga gas berjangka telah meningkat karena AS, Uni Eropa, Inggris dan beberapa negara lain telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah badan hukum dan fisik Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, sebagai tanggapan atas permintaan bantuan kepala republik Donbass kepada Rusia. (ATN)
Discussion about this post